Berita Ekonomi Bisnis
Cerita Petani Berlomba Budidaya Porang, Bisa Mendadak Jadi Miliader, Dahulu Dianggap Tanaman Liar
Porang biasanya dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri semisal kosmetik, pengental, lem, hingga mie ramen.
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Porang kini sedang bahkan mendadak jadi primadona para petani di Indonesia.
Tanaman yang dahulu dianggap sebagai tumbuhan liar bisa membuat banyak petani ini menjadi miliarder.
Tak heran, sekarang semakin banyak petani di sejumlah daerah yang membudidayakan porang.
Apalagi, di pasar ekspor, umbi porang yang diolah jadi tepung banyak dicari.
Ketut Sukarya, misalnya.
Petani kopi asal Tabanan, Bali, ini sekarang juga membudidayakan porang.
Baca juga: Digelar Dua Hari, Uji Coba PTM Siswa Kelas VI SD di Karanganyar, Bagian Persiapan Ujian Sekolah
Baca juga: Kelompok Tani Dapat Pinjaman Dana Talangan di Kebumen, Totalnya Capai Rp 1,5 Miliar
Baca juga: Kedua Tersangka Sudah Jual 30 Surat Bebas Covid-19, Harga Rp 200 Ribu, Sasar Sopir Truk di Cilacap
Baca juga: Mengintip Sejarah Masjid Tertua di Banyumas, Warga Menyebutnya Saka Tunggal, Dibangun 1288 Masehi
"Dahulu memang banyak tumbuh liar di kebun," katanya seperti dilansir dari Tribunjateng.com, Sabtu (17/4/2021).
Menurut dia, saat ini banyak petani kopi di daerahnya yang membudidayakan porang.
Sebab, petani nyaris tidak perlu merawat apalagi memberi pupuk tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri itu.
Yang punya duit berlebih, Ketut mengungkapkan, menyewa lahan berhektare-hektare untuk ditanami porang.
"Harga jualnya saat ini Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogram," ujarnya.
Idris Tampubolon, petani dan pakar porang dari Porang Sleman Boy mencontohkan, dengan lahan satu hektare dan modal Rp 360 juta.
Dari jumlah itu bisa menghasilkan Rp 3 miliar dalam dua musim atau 18 bulan.
Di beberapa daerah di Jawa, tanaman porang dikenal dengan nama iles-iles.
Porang biasanya dimanfaatkan dengan diolah menjadi tepung yang dipakai untuk bahan baku industri semisal kosmetik, pengental, lem, hingga mie ramen.
“Umbi porang dapat diolah dan dimanfaat sebagai bahan baku pembuatan beras porang, konyaku, dan tepung porang."
"Petani harus paham syarat tumbuh dan cara budidaya porang untuk mendapatkan hasil panen yang baik," ungkap Muhajie, praktisi agribisnis porang.
Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, porang merupakan komoditas pertanian yang sangat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Tentu pula berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani.
Porang merupakan satu komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi dan sedang diminati pasar ekspor.
"Kementerian Pertanian siap mendorong potensi porang dan produk olahannya."
"Komoditas ini memiliki pasar ekspor ke Jepang, Taiwan, Korea, dan China serta beberapa negara di Eropa," ucap Syahrul.
Anggota Komisi IV DPR RI, Sunarna menyebutkan, porang sedang menjadi primadona saat ini.
Karena itu, peluang tersebut harus mampu ditangkap oleh petani.
“Porang saat ini sedang ramai dan seksi."
"Harga bagus, pasar bagus, dan peluang luas."
"Budidaya ini memerlukan waktu yang lama, sekira 2 tahun, namun nilai ekonominya sangat menjanjikan," sebutnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi menuturkan, instansinya tengah fokus mengembangkan komoditas porang.
"Kami menyelenggarakan pelatihan, bimbingan teknis, dan webinar ke petani serta masyarakat untuk mendorong petani membudidayakan porang."
"Baik itu untuk dipanen atau pembibitan," kata dia.
Apalagi, porang memiliki keunggulan, yakni bisa beradaptasi pada berbagai semua jenis tanah dan ketinggian antara 0 sampai 700 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Tanaman porang juga relatif bisa bertahan di tanah kering.
Umbinya atau bibit porang juga bisa petani didapatkan secara mudah.
Sementara tanamannya hanya memerlukan perawatan yang minim.
Kelebihan lainnya, porang bisa ditanam dengan tumpang sari karena bisa toleran dengan naungan hingga 60 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mengenal Porang yang Kini Jadii Bisnis Seksi, Tanaman Liar Ini Bikin Panyak Petani jadi Miliarder
Baca juga: Begini Suasana Pasar Takjil di Taman Makam Pahlawan Purwokerto, Bupati: Asal Mereka Patuh Prokes
Baca juga: Tidak Ada Penindakan! Ini Bentuk Operasi Keselamatan Polres Purbalingga Hingga 25 April 2021
Baca juga: Di Somawangi Banjarnegara Inilah, Emak-emak Bikin Kerajinan Tikar Pandan, Begini Cerita Mereka
Baca juga: Kesepakatan Warga Desa Kalimendong Wonosobo, Siapapun Halal Sembelih Ayam yang Lepas dari Kandang