Berita Jawa Tengah
Kesepakatan Warga Desa Kalimendong Wonosobo, Siapapun Halal Sembelih Ayam yang Lepas dari Kandang
Pemandangan jorok karena kotoran unggas tidak terlihat di Desa Kalimendong, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo. Karena ada aturan ini.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Sudah umum warga desa memiliki hewan peliharaan, khususnya unggas.
Binatang itu mungkin yang paling banyak dipelihara di antara jenis ternak lainnya.
Selain modal murah, perawatan ternak itu juga cukup mudah.
Baca juga: Begini Kronologi Kecelakaan Maut di Kertek Wonosobo, Laju Truk Ekspedisi Mulai Tak Beres di Kalikuto
Baca juga: Masih Polemik, Pengambilan Batu Nisan di Makam Stanagede Wonosobo, Ini Komentar Kadus Mojotengah
Baca juga: Ini Alasan Disparbud Ambil Puluhan Batu Nisan Makam Stanagede Wonosobo, Lebih Aman di Museum
Baca juga: Kisah Sukses Tukiyo, Tanam Jahe Merah di Polybag, Warga Wonosobo Ini Kewalahan Penuhi Permintaan
Warga umumnya melepas ayam atau unggasnya dari kandang untuk mencari pakan sendiri di alam sekitar.
Ini ternyata menjadi persoalan tersendiri bagi lingkungan.
Kotoran ayam berserak di mana-mana hingga menimbulkan pencemaran.
Bahkan, warga yang tidak memelihara ayam pun ikut kena getahnya.
Halaman rumah mereka ikut menerima limpahan kotoran ayam tetangga.
Warga selalu terbebani pekerjaan untuk membersihkan kotoran yang bercecer di mana-mana itu.
Tetapi pemandangan jorok ini tidak terlihat di Desa Kalimendong, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo.
Memasuki lingkungan desa itu, tidak tampak ternak yang berkeliaran.
Yang terlihat justru aneka tanaman polibag yang menghiasi sisi jalan dan pekarangan.
Tidak tampak kotongan unggas di jalan atau halaman rumah warga.
Tetapi bukan berarti warga desa itu tidak suka memelihara unggas.
"Ayam di sini banyak banget."