Berita Ekonomi Bisnis
Kisah Sukses Tukiyo, Tanam Jahe Merah di Polybag, Warga Wonosobo Ini Kewalahan Penuhi Permintaan
Tukiyo berkata, ide menanam jahe berawal dari keinginan untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah. Bibit jahe itu ditanam di polybag.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Di tengah rimbunnya perkebunan salak Desa Kalimendong, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, sebidang lahan terlihat berbeda.
Bukan tanaman salak atau holtikultura yang memenuhi lahan itu, melainkan tanaman jahe merah yang menghampar.
Menariknya, meski ditanam di ladang, tanaman obat itu tidak berakar di lahan.
Baca juga: Modal Data Temuan BPK, Wartawan Internal Publik Peras Kepala DPUPR Wonosobo
Baca juga: Pria Bermasker Todongkan Pistol ke Teller Bank Wonosobo, Gondol Uang Rp 100 Juta
Baca juga: Cuma Punya Waktu Tiga Tahun, Bupati Afif Nurhidayat Prioritaskan Benahi Infrastruktur di Wonosobo
Baca juga: Mengawali Karier Politik sebagai Anggota DPRD 1999, Ini Profil Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat
Tanaman itu tumbuh di ribuan polybag dengan media tanam tersendiri.
Tukiyo mengambil beberapa polybag yang tanamannya sudah berumur.
Dia mencabuti tanaman itu hingga rimpang yang terpendam tampak.
Rimpang dan batang tanaman dipisah untuk ditukar Rupiah.
“Ini berawal dari menanam di emperan rumah," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (9/3/2021).
Sudah sekira setahun ini, Tukiyo dan beberapa tetangganya menanam jahe merah.
Mulanya, Tukiyo hanya menanamnya di pekarangan rumah.
Cara itu pun sudah umum dilakukan warga lain, khususnya di desanya.
Tetapi ia merawatnya lebih serius.
Tukiyo memerhatikan betul media tanam di polybag, termasuk untuk komposisi tanah, kompos, maupun sekam.
Ia juga memberikan perawatan maksimal, termasuk dengan pemupukan rutin untuk tanamannya.
Wajar, tanamannya bisa tumbuh maksimal sesuai harapan.