Pembelajaran Tatap Muka
Disdikbud Sudah Disiapkan 11 Sekolah Tambahan, Evaluasi Uji Coba PTM Selama Dua Pekan di Kendal
Perluasan uji coba PTM bisa terus diupayakan untuk mengembalikan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara bertahap di Kendal.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
Katanya, kefokusan belajar saat mengikuti pembelajaran daring cenderung menurun sehingga lebih susah memahami pelajaran.
"Terutama mata pelajaran hitung-hitungan dan praktik sehingga membutuhkan pengajaran langsung," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Hanif, dengan sekolah tatap muka dapat meringankan kebutuhan anak-anak dari keluarga kurang mampu terkait penyediaan kuota internet selama mengikuti daring.
Orangtua siswa tidak lagi harus memenuhi kebutuhan itu dengan keterbatasan yang ada.
"Kalau daring, saya harus gantian laptop dengan adik saya."
"Kadang kendala di jaringan internet juga."
"Ya, kami dukung penuh upaya pemerintah semoga sekolah tatap muka bisa kembali normal," tambahnya.
Kepala SMA Negeri 1 Kendal, Yuniasih mengatakan, pada uji coba PTM di sekolahnya diikuti 108 siswa kelas 10 yang dibagi dalam 12 kelas.
Masing-masing kelas ada 9 siswa dari total kapasitas 36 siswa.
Mereka yang terpilih mengikuti PTM adalah siswa yang lolos skrining mulai dari tinggal di zona hijau.
Termasuk tidak memakai transportasi umum, dan tidak memiliki riwayat penyakit komorbid.
Setiap harinya, siswa mengikuti pembelajaran di sekolah selama 4 jam pelajaran atau 120 menit.
Ia berharap, simulasi ini menjadi acuan dan usaha agar siswa terbiasa menjalankan protokol kesehatan di sekolah.
Sehingga siswa lain nantinya ikut merasakan kembali belajar di sekolah ketika dilakukan perluasan PTM.
"Total siswa ada 1.223, yang ikut baru kelas 10 dengan pertimbangan agar kenal dengan sekolah."