Larangan Mudik Lebaran 2021

Aspperwi Jateng Tanggapi Kebijakan Larangan Mudik: Sebenarnya Bus Juga Bisa Terapkan Prokes

Aspperwi Jateng berharap Pemerintah Pusat memperbolehkan mudik dengan penerapan protokol kesehatan pada moda transportasi umum.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Ketua DPP Aspperwi, Agus Hermawan (kiri) dan Ketua DPD Aspperwi Jateng, Bambang Susilo (kanan). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Adanya kebijakan larangan mudik Lebaran turut berdampak terhadap pelaku pariwisata, terutama di bidang transportasi atau biro perjalanan.

Asosiasi Pelaku Perjalanan Wisata Indonesia (Aspperwi) Jateng berharap Pemerintah Pusat memperbolehkan mudik dengan penerapan protokol kesehatan pada moda transportasi umum.

Ketua DPD Aspperwi Jateng, Bambang Susilo menyampaikan, adanya larangan mudik Lebaran bakal berdampak terhadap bidang transportasi.

Baca juga: Jika Pengajuan BPBD Karanganyar Disetujui UNS, Lima Titik Rawan Longsor Ini Bakal Dipasang EWS

Baca juga: Tempat Tidur Pasien Covid-19 Mulai Dikurangi di Karanganyar, DKK: Tidak Masalah Asal Komitmen

Baca juga: Dimulai Pekan Depan, Pendataan Perantau Asal Jatiyoso Karanganyar, Camat: Penting Buat Pemantauan

Baca juga: Tidak Usah Gelar Acara Buka Bersama, Tausiah Cukup 15 Menit, Ini Penjelasan Bupati Karanganyar

"Setelah sekian lama pandemi melanda, biasanya Lebaran menjadi satu barometer bagi pelaku wisata di bidang transportasi."

"Ini tentunya untuk meningkatkan pendapatan mereka," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (8/4/2021).

Menurutnya, adanya larangan mudik memang menjadi kendala bagi pelaku pariwisata di bidang transportasi untuk tetap beroperasi serta meningkatkan perekonomian.

Namun pihaknya berharap ada sistem atau aturan guna menyikapi momen Lebaran tahun ini.

Misal dengan penerapan protokol kesehatan seperti pembatasan kapasitas penumpang dan lainnya.

Dibandingkan mengupayakan adanya insentif, lanjut Bambang, pihaknya justru mendorong aktivitas dapat tetap berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau larangan sudah harga mati, tidak ada solusi."

"Kami mendorong ke imbauan."

"Kemudian aturan yang dikeluarkan pemerintah kami membantu untuk dapat memberikan imbauan kepada pelaku pariwista di bidang transportasi," jelasnya.

Di sisi lain Aspperwi juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah di Jawa Tengah untuk mengupayakan vaksinasi bagi para pelaku pariwisata.

Itu guna membangun optimisme di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Bambang mengungkapkan, ada beberapa pelaku pariwisata yang sudah mulai putus asa apakah akan meneruskan usahanya atau tidak di tengah kondisi pandemi seperti saat ini.

"Ini yang kami harapkan (vaksinasi bagi pelaku pariwisata) dari pemerintah daerah."

"Sehingga nanti nyaman dalam melayani para wisatawan," terang Bambang.

Sementara itu Ketua DPP Aspperwi, Agus Hermawan menambahkan, telah gencar mengkampanyekan pariwisata Indonesia sejak Agustus 2020.

"Kami sudah mulai menyuarakan, karena anggota kami sudah banyak yang mengeluh."

"Karena kami asosiasi, maka siap menampung dan merealisasikan keinginan anggota, agar bisa jualan (beroperasi) lagi," imbuhnya. (Agus Iswadi)

Baca juga: 30 Saksi Sudah Diperiksa Kejari, Penyidikan Dua Perkara Dugaan Korupsi di Kota Tegal

Baca juga: Inilah Sosok Polisi Penyelamat Tama, Bocah Tasikmalaya Nyasar di Tegal, Setahun Dikabarkan Hilang

Baca juga: Truk Muatan Keramik Terguling di KM 331 Tol Pemalang-Batang di Bojong Pekalongan, 1 Orang Meninggal

Baca juga: Digitalisasi Pedesaan di Pemalang, Warga Watukumpul: Paling Cuma Wacana, Banyak Wilayah Blank Spot

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved