Teror Virus Corona
26 Warga Binaan Rutan Kelas IIB Kudus Positif Covid-19, Seorang di Antaranya Meninggal
Sedikitnya 25 warga binaan Rutan Kelas IIB Kudus terkonfirmasi positif Covid-19.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS - Sedikitnya 25 warga binaan Rutan Kelas IIB Kudus terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu diketahui setelah seorang narapidana meninggal dunia karena terpapar virus corona, sekitar dua pekan lalu.
Warga binaan yang masuk sekitar satu setengah bulan itu juga sempat dirujuk ke RS Mardi Rahayu Kudus.
Awalnya, napi itu dikira tipes namun setelah dilakukan skrining, ternyata yang bersangkutan positif Covid-19.
Kemudian, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus melakukan skrining melalui tes swab kepada penghuni Rutan Kelas IIB Kudus pada Senin (29/3/2021).
"Dua hari setelah tes swab, hasilnya 25 orang positif Covid 19. Hasil swab yang keluar itu baru 95 persen dari total keseluruhan," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Kudus, Suprihadi, saat ditemui, Senin (5/4/2021).
Baca juga: Vaksinasi di Kudus Belum Menyentuh Siswa, Fatimah Tak Izinkan Anaknya Ikut Uji Coba PTM
Baca juga: Terjunkan 7 Atlet Wushu di Popda Jateng, Kudus Targetkan Gondol 1 Perunggu
Baca juga: Buruh Proyek Revitalisasi PG Rendeng Kudus Dikukut Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Baca juga: Angka Kecelakaan di Kudus Turun, 3 Titik Ini Masuk Lokasi Rawan: Ada Depan SPBU Ngembal
Dia menyampaikan, warga binaan yang terkonfirmasi positif itu dilokalisir di satu tempat, yakni ruang 11.
Ruangan itu bisa menampung hingga 40 orang namun saat ini hanya diisi 25 napi yang menjalani isolasi.
"Walapun terkonfirmasi positif namun mereka semua termasuk OTG (orang tanpa gejala), jadi tidak ada gejala apapun," ujar dia.
Saat ini, pihaknya memberikan konsumsi tambahan vitamin dan minuman rempah-rempah agar para napi cepat pulih.
Setiap pagi, mereka juga diminta menjalani olahraga secara rutin sembari menunggu hasil swab kedua.
"Nanti, kami akan berkoordinasi dengan DKK terkait waktu pelaksanaan swab yang ke dua," jelas dia.
Setiap hari, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan minimal dua kali, untuk mencegah penyebaran virus.
Pasalnya, saat ini, terdapat 146 warga binaan yang tinggal di rutan tersebut dan 46 pegawai dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
"Jadi, totalnya ini ada 192 orang yang juga kemarin sudah melakukan swab. Untuk petugas, bahkan sudah menjalani vaksinasi," ucapnya.
Suprihadi menjelaskan, tidak mengetahui penyebab satu orang itu positif Covid-19 karena kunjungan dari luar ditiadakan.
Pihaknya, saat ini, masih melakukan kunjungan secara daring sehingga tidak ada tatap muka antara warga binaan dan keluarga.
"Setiap orang kami beri kesempatan menghubungi keluarganya 8-10 menit, karena pimpinan belum membolehkan kunjungan," ucapnya.
Dia menjelaskan, setiap narapidana yang hendak masuk ke sana juga harus menjalani tes rapid antigen.
Jika dinyatakan negatif, mereka baru dikirim ke sana. Setelah itu, mereka juga harus menjalani standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan lain.
"Mencuci tangan, masuk ke bak steril, dan diperiksa suhunya harus di bawah 37 derajat. Kalau suhunya di atas itu, kami pertimbangkan lagi," ujar dia.
Baca juga: Tak Persoalkan Siswa Bawa Bekal dari Rumah, Pedagang Jajanan di Banyumas: Asal Kami Tak Diusir
Baca juga: Inalilahi Wainailaihi Rojiun, Cucu Pertama Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji Berpulang
Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Awal Puasa Digelar 12 April, Digelar secara Daring dan Luring
Baca juga: DPRD Minta Pemkot Semarang Lakukan Operasi Pasar Jelang Ramadan untuk Jaga Harga Tak Melonjak
Selain itu, pihaknya juga menyediakan dua kamar isolasi mandiri berkapasitas masing-masing tujuh orang.
"Jadi, sebelum masuk sel, ada dua ruangan, totalnya 14 orang yang kami sediakan untuk isolasi mandiri," jelas dia.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan melakukan prosedur ketat sebelum menerima warga binaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Suvalen Imunisasi DKK Kudus Aniq Fuad mengaku sudah melakukan swab kepada ratusan warga binaan dan petugas Kemenkumham di Rutan Kelas IIB Kudus.
"Hasilnya, ada 20-an yang positif, dan itu semua warga binaan. Tidak ada petugas yang terkena," ucap dia.
Aniq menambahkan, tidak adanya petugas yang terkena Covid-19 diprediksikan karena mereka sudah menjalani vaksinasi.
Pihaknya menjelaskan, belum melakukan tes antibodi. Namun, kejadian di Rutan bisa menjadi indikator keberhasilan vaksin.
"Berarti, antibodinya sudah terbentuk karena dari situ tidak ada petugas yang terkena," ujar dia. (Raka F Pujangga)