Teror Virus Corona
26 Warga Binaan Rutan Kelas IIB Kudus Positif Covid-19, Seorang di Antaranya Meninggal
Sedikitnya 25 warga binaan Rutan Kelas IIB Kudus terkonfirmasi positif Covid-19.
Suprihadi menjelaskan, tidak mengetahui penyebab satu orang itu positif Covid-19 karena kunjungan dari luar ditiadakan.
Pihaknya, saat ini, masih melakukan kunjungan secara daring sehingga tidak ada tatap muka antara warga binaan dan keluarga.
"Setiap orang kami beri kesempatan menghubungi keluarganya 8-10 menit, karena pimpinan belum membolehkan kunjungan," ucapnya.
Dia menjelaskan, setiap narapidana yang hendak masuk ke sana juga harus menjalani tes rapid antigen.
Jika dinyatakan negatif, mereka baru dikirim ke sana. Setelah itu, mereka juga harus menjalani standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan lain.
"Mencuci tangan, masuk ke bak steril, dan diperiksa suhunya harus di bawah 37 derajat. Kalau suhunya di atas itu, kami pertimbangkan lagi," ujar dia.
Baca juga: Tak Persoalkan Siswa Bawa Bekal dari Rumah, Pedagang Jajanan di Banyumas: Asal Kami Tak Diusir
Baca juga: Inalilahi Wainailaihi Rojiun, Cucu Pertama Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji Berpulang
Baca juga: Sidang Isbat Penentuan Awal Puasa Digelar 12 April, Digelar secara Daring dan Luring
Baca juga: DPRD Minta Pemkot Semarang Lakukan Operasi Pasar Jelang Ramadan untuk Jaga Harga Tak Melonjak
Selain itu, pihaknya juga menyediakan dua kamar isolasi mandiri berkapasitas masing-masing tujuh orang.
"Jadi, sebelum masuk sel, ada dua ruangan, totalnya 14 orang yang kami sediakan untuk isolasi mandiri," jelas dia.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan melakukan prosedur ketat sebelum menerima warga binaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Suvalen Imunisasi DKK Kudus Aniq Fuad mengaku sudah melakukan swab kepada ratusan warga binaan dan petugas Kemenkumham di Rutan Kelas IIB Kudus.
"Hasilnya, ada 20-an yang positif, dan itu semua warga binaan. Tidak ada petugas yang terkena," ucap dia.
Aniq menambahkan, tidak adanya petugas yang terkena Covid-19 diprediksikan karena mereka sudah menjalani vaksinasi.
Pihaknya menjelaskan, belum melakukan tes antibodi. Namun, kejadian di Rutan bisa menjadi indikator keberhasilan vaksin.
"Berarti, antibodinya sudah terbentuk karena dari situ tidak ada petugas yang terkena," ujar dia. (Raka F Pujangga)