Berita Jateng

Penyebab Pengerjaan Tanggul Laut Tol Semarang–Demak Terlambat

Keterlambatan pada Paket 1B akibat akumulasi keterlambatan pekerjaan pemasangan matras bambu dan Prefabricated Vertical Drainage (PVD)

Penulis: faisal affan | Editor: khoirul muzaki
Faisal Affan
TOL SEMARANG DEMAK - Proyek pembangunan tol Semarang-Demak mencapai progres 56,95 persen, meskipun dihantam beberapa kendala yang membuat pekerjaan sedikit lebih lama 

TRIBUNBANYUMAS.COM, DEMAK — Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1 terus menunjukkan perkembangan. Hingga awal November 2025, progres konstruksi telah mencapai 56,95 persen. 


Seksi 1 terbagi menjadi tiga paket pekerjaan, yaitu 1A (struktur), 1B (tanggul laut terintegrasi jalan tol), dan 1C (kolam retensi).

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak 2, Ardita Elias Manurung, menyampaikan bahwa progres Paket 1A telah mencapai 78,36 persen, meliputi pekerjaan struktur seperti elevated bridge dan slab on pile. 


Untuk Paket 1B atau pekerjaan tanggul laut, progresnya berada di angka 55 persen, sedangkan Paket 1C yang mencakup pembangunan kolam retensi mencapai 42,9 persen.

“Secara keseluruhan progres kami sudah 56,95 persen. Memang ada sedikit keterlambatan di lapangan, tetapi masih dapat kami kendalikan dengan action plan yang dibahas dalam rapat mingguan. Target progres remedial diperkirakan dicapai dalam dua bulan ke depan,” ujarnya, Selasa (11/11/2025).

Keterlambatan pada Paket 1B disebut terjadi akibat akumulasi keterlambatan pekerjaan pemasangan matras bambu dan Prefabricated Vertical Drainage (PVD) yang berdampak pada tahapan timbunan preloading. 


Selain itu, waktu tunggu konsolidasi tanah dalam proses preloading di beberapa titik memerlukan durasi lebih panjang dari perencanaan awal.

Ardita menjelaskan bahwa spesifikasi teknis pekerjaan mensyaratkan waktu tunggu konsolidasi timbunan antara 55 hingga 150 hari untuk mencapai derajat kepadatan tanah tertentu. 

Baca juga: Susunan Starting Line Up Persiku vs PSIS


Pada beberapa sub-zona, hasil pengukuran menunjukkan derajat konsolidasi belum tercapai setelah 55 hari, sehingga waktu tunggu harus diperpanjang.

“Secara teknis kondisi ini membuat sebagian aktivitas sedikit bergeser mundur, namun progres keseluruhan masih dalam kendali manajemen proyek,” jelasnya.


Di lain pihak, Robby Sumarna, Humas CRBC Wika PP, mengatakan proses pembangunan tol tetap sesuai rencana meski ada beberapa kendala.


"Terutama faktor cuaca cukup berpengaruh. Ditambah kondisi rob juga sedikit menghambat pekerjaan. Namun masih bisa dimaksimalkan," tutupnya.(afn)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved