Berita Populer

5 Berita Populer: Pengusaha Bus di Kudus Resah Larangan Mudik-Rekonstruksi Pembacokan di Kebumen

Berikut lima berita populer dan paling banyak mengundang perhatian pembaca Tribunbanyumas.com, Selasa:

Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/RAKA F PUJANGGA
Pemilik PO Haryanto, Haryanto, saat mengendarai busnya di pool PO Haryanto di Kudus, Selasa (30/3/2021). 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Keresahan para pengusaha bus di Kudus terkait larangan mudik Lebaran mengundang banyak perhatian pembaca Tribunbanyumas.com, Selasa (30/3/2021).

Mereka pun terancam gulung tikar. Pasalnya, sejak pandemi Covid-19 berlangsung, 75 persen pengusaha bus terdampak.

Artikel lain yang menarik perhatian pembaca di antaranya puting beliung di Gulang Kudus yang merusak 11 rumah, juga rekonstruksi pembacokan enam orang di Kebumen.

Selain itu, ada pula imbauan Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada pemudik yang terlanjur pulang kampung, serta keresahan pelaku usaha atas munculnya jurnal terkait gula kelapa di Jateng yang dinilai tak murni.

Berikut lima berita populer Tribunbanyumas.com, Selasa:

1. 75% Pengusaha Bus Terdampak Pandemi, Pemilik PO Haryanto Minta Larangan Mudik Ditinjau Ulang.

Kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 membuat pengusaha bus di Kudus ketar-ketir. Apalagi, sejak pandemi Covid-19 terjadi, tak sedikit pengusaha transportasi yang kesulitan hingga membuat bangkrut‎.

‎Pemilik PO Haryanto, Haryanto menjelaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan larangan untuk mudik.

"Saya hitung, kira-kira 75 persen pengusaha bus ini terkena dampak pandemi. Kalau sampai tidak bisa mudik, bagaimana nanti?" ujar dia saat ditemui di kantornya, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Langgar Jam Malam, 2 Tempat Hiburan Malam di Kota Semarang Disegel

Baca juga: Satgas Antijudi dan Politik Uang Polres Pati Dilantik, Siap Buru Pebotoh di Pilkades Serentak

Baca juga: Harga Emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Semarang Pagi Ini, 31 Maret 2021 Rp 907.000 Per Gram

Selama pandemi, kondisi pengusaha bus memprihatinkan. Bahkan, ada yang menjual asetnya agar tetap bertahan hidup.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. 11 Rumah di Gulang Kudus Rusak Diterjang Lesus, Mayoritas Bagian Atap.

Sedikitnya 11 rumah di lingkungan RT 06 RW 02 Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, rusak diterjang angin puting beliung, Senin (29/3/2021) sekitar pukul 14.30 WIB.

‎Angin kencang itu membuat sejumlah genting beterbangan dan warga pun panik berlarian ke luar rumah.

Satu di antaranya, Musnah (‎48), warga setempat. "Saya sendirian di rumah, lagi menyapu. Tiba-tiba datang angin kencang, suaranya gruduk-gruduk dari atas, atap rumah. Saya langsung lari ke pojokan rumah," ujar dia, Senin (29/3/2021).

Musnah menambahkan, genting rumahnya beterbangan. Beruntung, genting-genting yang lepas dari atap rumahnya itu tak mengenainya.

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Reka Ulang Penganiayaan di Kebumen, Begini Kronologi Sadisnya HE Bacok Enam Orang Gunakan Sabit.

Kasus penganiayaan yang menewaskan seorang warga dan lima lainnya luka-luka di Desa Argopeni, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, direkonstruksi (reka ulang) oleh Penyidik Unit Reskrim Polsek Kebumen, Selasa (30/3/2021).

Didampingi penasehat hukumnya, Muchammad Fandi Yusuf, tersangka HE memperagakan penganiayaan terhadap 6 korban yang merupakan tetangganya sendiri.

Untuk mencegah kerumunan warga, serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, rekontruksi digelar di lingkungan Mapolsek Kebumen.

Dijelaskan Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Afiditya Arief Wibowo, tersangka HE sedikitnya memperagakan 9 adegan di hadapan Penyidik Unit Reskrim Polsek Kebumen.

"Semua ada sembilan adegan yang diperagakan oleh tersangka," jelas AKP Afiditya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/3/2021).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

4. Meski Sudah Dilarang, Pemkab Karanganyar Tak Bisa 'Usir' Perantau yang Terlanjur Pulang Kampung.

Pemkab Karanganyar tidak mungkin mengembalikan perantau yang sudah tiba di kampung halaman dalam momentum mudik Lebaran 2021.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, Pemerintah Pusat sudah mengimbau agar para perantau tidak mudik Lebaran pada tahun ini.

Masyarakat dapat mengikuti aturan itu secara baik.

Baca juga: Jerit Pedagang Oleh-oleh Telur Asin di Jalan Pantura Tegal, Ancaman Bangkrut Tinggal Menunggu Waktu

Baca juga: Cari Korban di Mal di Kota Semarang, 4 Pelaku Gendam Gasak Uang Rp 90 Juta. Ditangkap saat Karaoke

Baca juga: Keamanan Jelang Paskah di Jateng, Gubernur Ganjar Sebut Tidak Terpengaruh Bom Makassar

Akan tetapi apabila perantau asal Karanganyar tiba di kampung halaman, lanjutnya, tentu akan diterima secara baik.

"Kami minta yang sudah ada di Karanganyar, nyuwun tulung bisa melaporkan dirinya ke ketua RT setempat. Itu agar kami bisa pantau. Agar kekhawatiran lingkungan terhadap yang bersangkutan bisa dipahami," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (30/3/2021).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini.

5. Resah Muncul Jurnal Gula Semut Jateng Tak Murni, PT Profile Mitra Abadi Ngadu ke Pemkab Banyumas.

CEO PT Profile Mitra Abadi Lewi Cuaca mengajak pengrajin di Banyumas menjaga mutu dan kualitas gula semut atau gula kelapa buatan mereka tetap murni.

Ajakan ini disampaikan perusahaan di bidang pangan organik tersebut setelah muncul artikel penelitian Springer dari Jerman berjudul 'Authentication of Indonesia Coconut Sugar Using Stable Carbon Isotopes'.

Dalam artikel tersebut disoroti adanya kecenderungan gula kelapa atau gula semut Indonesia tidak murni. Bahkan, secara spesifik, gula tidak murni tersebut produksi provinsi di Jawa Tengah.

"Jangan mudah dipengaruhi pihak lain. Misal, dari Negara Timur Tengah dan India merasa kurang manis dan meminta agar ditambah dan dicampur gula tebu, jangan mau. Gula kelapa ya gula kelapa, tidak boleh ada campuran dan harus murni, dan kita harus jaga kualitas," terangnya saat audiensi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banyumas di Purwokerto, Selasa (30/3/2021).

Artikel selengkapnya bisa dibaca di sini. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved