Berita Jawa Tengah
Cerita Nenek Iroh Soal Anak Jalanan di Pemalang: Mereka Lebih Bermartabat Ketimbang Pejabat
Sekira tiga tahun Iroh berdagang di lokasi tersebut dan berinteraksi dengan anak-anak yang acapkali berkeliaran di jalanan Randudongkal itu.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
Diiringi menjauhnya dua remaja berbaju hitam itu, wanita penuh keriangan itu berujar, anak-anak jalanan tak bisa dinasehati secara keras.

"Mereka lebih hormat dengan orang yang menghargai mereka."
"Jadi tidak bisa dikerasi," kata wanita berjilbab merah muda itu.
Sambil menata dagangan, ia sangat sakit hati jika melihat orang-orang berpandangan buruk terhadap anak-anak jalanan.
"Anak-anak itu tidak salah, hanya butuh perhatian lebih."
"Sakit hati saya kalau ada yang orang beranggapan buruk terhadap mereka lantaran dandannya terkesan urakan."
"Bagi saya mereka lebih bermartabat ketimbang pejabat, yang mengenakan baju rapi tapi korupsi," cetusnya.
Selain Iroh, Yuli pedagang lainya membenarkan anak-anak tersebut tak pernah mengganggu para pedagang.
"Kami tak merasa terganggu dengan kehadiran mereka."
"Justru kami ingin merangkul mereka agar mereka berhenti hidup di jalanan, karena mereka masih punya masa depan," tambahnya. (Budi Susanto)
Baca juga: Kue Tempel Khas Tegal, Jajanan Legendaris Sejak 1940, Manis Gurih Bercampur Aroma Sangit Harum
Baca juga: Kisah Budi Nahkoda di Tegal, Pensiun Dini Karena Radiasi Mata, Kini Sukses Bisnis Produk Olahan Ikan
Baca juga: Masih Polemik, Pengambilan Batu Nisan di Makam Stanagede Wonosobo, Ini Komentar Kadus Mojotengah
Baca juga: Imam Masjid Dibacok Saat Subuh, Pelaku Gunakan Parang dan Tombak, Polres Temanggung: Masalah Lahan