Berita Banyumas
Bersampan di Telaga Kumpe, Destinasi Wisata Menawan di Kaki Gunung Slamet Banyumas
Hawa sejuk seketika menyergap saat memasuki Objek Wisata Telaga Kumpe di Dukuh Pesawahan, Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Hawa sejuk seketika menyergap saat memasuki Objek Wisata Telaga Kumpe di Dukuh Pesawahan, Desa Gununglurah Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah.
Danau di lereng Gunung Slamet ini memiliki luas 2,3 hektar dan dikelilingi hutan yang masih asri.
Beberapa wisatawan asyik mendayung sampan ke tengah danau yang tenang. Sebagian pengunjung lain, duduk bersantai di gazebo kayu beratapkan nipah.
Keberadaan tujuh gazebo yang berdiri di komplek telaga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Fasilitas itu merupakan bantuan PT PLN melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bukan hanya bentuknya yang tradisional dan unik, gazebo itu punya fungsi cukup vital bagi wisatawan.
Baca juga: Bupati Banyumas Beri Tambahan Hadiah, Ini Tiga Pemenang Lomba Karikatur Bahan Limbah Plastik
Baca juga: Ada Nakes Alami Mual dan Pusing seusai Divaksin, Dinkes Banyumas: Itu karena Ketakutan Berlebih
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 Mulai Melandai di Banyumas, Per Februari 2021 Cuma 60 Kasus
Baca juga: Tawarkan Kerja Sama Jual Beli Gula Pasir, Karyawan BUMN Ini Tipu Pengusaha Banyumas Rp 660 Juta
Ketua Lembaga Msyarakat Desa Hutan (LMDH) Wonosari sekaligus Pengelola Telaga Kumpe Warsito mengatakan, sebelum ada fasilitas gazebo, pengunjung kebingungan mencari tempat berteduh saat hujan.
Kini, mereka lebih dimanjakan. Saat gerimis datang, wisatawan bisa berlindung di gazebo tanpa harus meninggalkan tempat wisata.
Gubuk itu sekaligus menjadi tempat bersantai pengunjung sembari menikmati panorama telaga yang menawan.
"Gazebo fungsinya untuk keindahan, juga untuk transit wisatawan. Kalau cuaca tidak mendukung, bisa jadi tempat berteduh," kata Warsito.
Sejak awal dibuka, Januari 2019, Telaga Kumpe sudah mampu memikat wisatawan.
Dusun pinggir hutan yang tadinya sepi dan terisolasi menjadi ramai dikunjungi orang.
Tetapi, objek wisata alam itu masih butuh sentuhan. Berbagai fasilitas tambahan perlu disediakan untuk memanjakan wisatawan.
Warsito mengatakan, gazebo tersebut lahir setelah pihaknya berinisiatif mengajukan proposal bantuan ke PT PLN melalui program CSR.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah ikut mendorong Desa Gununglurah yang merupakan desa binaan, mengajukan permohonan ke PLN.