Penanganan Corona
Kasus Covid-19 Mulai Menurun di Jateng? Sejumlah RS Usulkan Tutup Sebagian Ruang Isolasi Pasien
Berdasarkan data Kemenkes yang ditampilkan Kawal Covid19 per 15 Februari 2021, angka positivity rate di Jawa Tengah berada di angka 11,14 persen.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, sejumlah rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 mulai meminta melakukan penutupan secara bertahap terhadap ruang isolasi pasien.
Hal itu dilakukan karena tingkat keterisian ruang isolasi di rumah mulai rendah.
"Ada beberapa RS yang meminta penutupan, beberapa ruang isolasi."
"Seperti di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Vaksinasi Tahap Kedua di Jateng, Pedagang Pasar Klewer Solo Jadi Prioritas, Ini Alasan Dinkes
Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid bagi Lansia Dilakukan Daring, Ini Link Pendaftaran bagi Lansia di Jateng
Baca juga: Ingin Lanjut S2? AGPAII Jateng dan Unwahas Buka Pendaftaran Beasiswa S2 Guru PAI dan Muamalat
Baca juga: Ada Sanksi bagi Warga Penolak Vaksinasi Covid, DPRD Jateng: Tak Perlu Dibesar-besarkan
Meskipun demikian, jika jumlah ruang isolasi yang tidak terpakai cukup banyak, ia meminta rumah sakit menyiapkan ruangan itu sebagai cadangan penambahan tempat tidur ICU.
"Kalau memang ada sisa, silakan dipakai yang lain."
"Tapi kami minta tidak tergesa-gesa, dikhawatirkan ini gelombang pertama yang turunnya bagus, dan nanti harus berjaga-jaga."
"Mudah-mudahan tidak, kalau muncul gelombang kedua," ujarnya.
Jangan sampai, lanjutnya, ketika gelombang kedua muncul, banyak rumah sakit yang tergopoh-gopoh menanganinya.
Apakah rendahnya keterisian tempat tidur bisa dijadikan indikator kasus Covid-19 turun?
Berdasarkan Dinkes Jateng, mencatat Senin (22/2/2021) ada tambahan kasus aktif sebanyak 789.
Biasanya, pada hari-hari sebelumnya rata-rata kasus aktif mencapai 1.000.
Namun, secara kumulatif, ada 7.235 kasus aktif di provinsi ini.
Meskipun demikian, berdasarkan data Kemenkes yang ditampilkan Kawal Covid19 per 15 Februari 2021, angka positivity rate di Jawa Tengah berada di angka 11,14 persen.
Positivity rate adalah rasio atau perbandingan jumlah kasus harian dengan jumlah pemeriksaan Covid-19 harian dan dikali 100.
Semakin banyak pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan suatu daerah, positivity rate akan semakin turun karena semakin banyak kasus yang ditemukan.
Terkait hal tersebut, Ganjar akan terus menggenjot tracing dan testing, disamping vaksin yang terus digulirkan.
"Ini yang kami kejar, ada PPKM Mikro, tracer (petugas pelacak) ditambah dari unsur TNI dan Polri (Babinsa dan Bhabinkamtibmas)," terangnya.
Petugas tracer tambahan ini untuk membantu personel kesehatan, baik dari Puskesmas ataupun rumah sakit setempat.
Pada pelaksanaan PPKM Mikro, pemerintah memperbanyak tes atau pemeriksaan Covid-19, baik melalui PCR maupun rapid test antigen.
Dia menargetkan, tracer bisa melacak 15-30 kontak erat pasien yang terkonfirmasi Covid-19.
"Selama ini cuma bisa 3 sampai 5 (untuk satu orang tracer)."
"Nanti, targetnya satu tracer bisa melacak 30 orang."
"Tetapi kalau 15, itu sudah cukup bagus," imbuhnya.
Sementara, terkait keterisian ruang isolasi Covid-19, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo menuturkan terus menurun.
Artinya, pasien Covid-19 yang dirawat juga semakin sedikit.
"Tingkat keterisian untuk ICU 38,08 persen dan tempat tidur isolasi hanya 33,01 persen," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (22/2/2021).
Menurutnya, sejumlah rumah sakit mengusulkan menutup layanan isolasi Covid-19 di tempatnya masing-masing dan menjadikan ruangan itu untuk perawatan non Covid-19.
Yulianto menuturkan, angka kasus aktif juga terus mengalami penurunan, dari 8.230 pada pekan sebelumnya, pekan ini kasus aktif 7.300.
Dia menambahkan, selama dua pekan berturut-turut, tidak ada satu daerah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk kategori risiko tinggi atau merah Covid-19.
Dari 5 kabupaten/kota yang masuk zona merah pada 25 hingga 31 Januari 2021 yakni Kabupaten Kendal, Karanganyar, Cilacap, Blora, dan Kebumen.
Pada dua pekan selanjutnya yakni 1 hingga 7 Februari 2021 dan 8 hingga 14 Februari 2021, tidak ada daerah yang masuk zona merah. (Mamduh Adi)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 4M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak, dan Menghindari kerumunan).
Baca juga: Belum Termasuk Pedagang, Dinkes Kendal Targetkan Vaksinasi Tahap Kedua untuk 33 Ribu Pelayan Publik
Baca juga: Imbas Banjir di Bekasi, Perjalanan Kereta Api dari Semarang ke Jakarta Hari Minggu Dibatalkan
Baca juga: Awas Bisa Kena Tilang Elektronik, Jangan Melanggar Lalu Lintas di Pertigaan Kantor Kejaksaan Blora
Baca juga: Dua Pemain PSIS Semarang Disuntik Vaksin Covid Tahap Kedua, Gubernur: Semoga Kompetisi Segera Mulai