Berita Pekalongan
Kurangi Banjir di Wonokerto dan Wiradesa Pekalongan, Tanggul Sungai Mrican Dijebol
Pemerintah Kabupaten Pekalongan menjebol tanggul Sungai Mrican guna mengurangi genangan air yang membanjiri wilayah Kecamatan Wonokerto dan Wiradesa.
TRIBUNBANYUMAS.COM, KAJEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menjebol tanggul Sungai Mrican guna mengurangi genangan air yang membanjiri wilayah Kecamatan Wonokerto dan Wiradesa.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, penjebolan tanggul dilakukan sejak dua hari lalu.
Tanggul dibobol selebar dua meter dengan kedalaman 2 meter.
"Tanggul dijebol agar air bisa mengalir keluar karena banjir yang terjadi di daerah Wonokerto, Wiradesa, dan Tirto saat ini disebabkan air kiriman dari hulu yang curah hujannya cukup tinggi," kata Asip, Kamis (11/2/2021).
• Disebut Banjir Terparah, Pemkot Pekalongan Tetapkan Status Tanggap Darurat hingga 20 Februari
• 22 Kelurahan di Kota Pekalongan Kebanjiran: Ketinggian Air Bertambah, Evakuasi Warga Terus Dilakukan
• Hati-hati, Jalur Pantura di Perbatasan Kabupaten dan Kota Pekalongan Banjir. Kendaraan Mengular
• Berniat Siapkan Sarapan bagi Pengungsi, Warga Karangjompo Pekalongan Malah Temukan Tiga Rusa
Bupati Asip berharap, penjebolan tanggul membuat volumer air sungai berkurang sehingga banjir di daerah Wonokerto dan sekitarnya bisa teratasi segera.
"Pintu air Sungai Mrican ini masih dalam tahap pengerjaan dan untuk mengurangi beban volume air hujan, karena curah hujannya tinggi maka kami akan buka tanggul Sungai Mrican," imbuhnya.
Meski begitu, meminta warga dan pemerintah kecamatan setempat, bersiap sewaktu-waktu menutup lagi tanggul yang dijebol.
Pasalnya, titik tanggul yang dijebol dekat kawasan pantai yang mengalami rob. Dia khawatir, saat debit air laut naik, rob justruk masuk ke sungai lewat jebolan tanggul sehingga volume Sungai Mrican malah meningkat.
"Saya sudah meminta kepada camat agar nanti menggerakan masyarakat, ketika terjadi rob, bisa kerja bakti guna menutup tanggul dahulu dengan karung yang diisi material. Kemudian, kalau robnya sudah turun akan kita buka lagi," tandasnya.
Menurut Asip, ada dua cara mengatasi banjir di Kabupaten Pekalongan.
• Kisah Toleransi dari Banjir Kudus. GKMI Tanjungkarang Jadi Pengungsian, Warga: Kami Tetap Bisa Salat
• Warga Desa Suru Pemalang Terisolasi, Jalan Masuk Tertutup Longsor dan Jembatan Penghubung Putus
• Pelaku Pembunuh Dalang Rembang Anom Subekti Terungkap, Coba Bunuh Diri setelah Beraksi
• Tuntut Kejelasan Pembayaran Klaim, Nasabah AJB Bumiputra Purbalingga Gelar Aksi Damai
Pertama, pengendalian rob yang dilanjutkan dengan cara yang kedua, yaitu pompanisasi di kanan kiri tanggul.
Asip menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan pesoalan banjir ini.
"Insyaallah, lewat cara seperti itu, kita sudah mempunyai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berkoordinasi bersama pihak-pihak terkait seperti BBWS, pemerintah pusat, dan pemerintah provinsi untuk menanggulangi," tambahnya. (*)