Penanganan Corona
Pasar Jaten Karanganyar Dipastikan Tutup Dua Hari, Bukan Sekadar Ada Gerakan 'Jateng di Rumah Saja'
Pihak desa telah berkoordinasi dengan petugas Puskesmas setempat untuk melakukan tracing terhadap pedagang yang kontak erat.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, KARANGANYAR - Pasar Jaten, Kabupaten Karanganyar dipastikan akan tutup sementara selama dua hari bersamaan adanya gerakan 'Jateng di Rumah Saja' yakni pada Sabtu (6/2/2021) dan Minggu (7/2/2021).
Kades Jaten, Harga Satata menyampaikan, pasar tersebut ditutup sementara lantaran adanya dua pedagang terkonfrimasi positif Covid-19.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga mengeluarkan surat edaran tentang gerakan 'Jateng di Rumah Saja' selama dua hari.
• Polisi Bubarkan Paksa Massa di Pengadilan Negeri Karanganyar, Sidang Kedua Kasus Dugaan Penganiayaan
• Ingin Beri Dukungan pada Saksi dalam Sidang di PN Karanganyar, Kerumunan Warga Dibubarkan Polisi
• Sungai Bengawan Solo di Daleman Karanganyar Meluap, Warga Sempat Diungsikan Pakai Perahu Karet
• Biaya Rawat Jalan Kini Jadi Rp 15 Ribu per Pasien, DKK Karanganyar: Berlaku di Seluruh Puskesmas
"Kebetulan ada pedagang yang positif, hendak kami semprot terlebih dahulu."
"Memang ada alasan tersendiri."
"Karena kebetulan ada momen gerakan 'Jateng di Rumah Saja' selama dua hari juga."
"Maka, akan kami manfaatkan sekalian," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (5/2/2021).
Selama penutupan pasar tersebut, pengelola akan melakukan penyemprotan disinfektan di wilayah pasar.
Penyemprotan rencananya akan dilakukan pada Minggu (7/2/2021).
"Ada dua pedagang yang positif."
"Hasilnya keluar sudah lima hari lalu."
"Satu pedagang ada yang dirawat di rumah sakit," ucapnya.
Dia menjelaskan, pihak desa telah berkoordinasi dengan petugas Puskesmas setempat untuk melakukan tracing terhadap pedagang yang kontak erat.
Sementara itu, pengelola pasar telah menyosialisasikan penutupan pasar selama dua hari kepada para pedagang.
Itu juga bersamaan diterbitkannya SE Gubernur Jawa Tengah yang berisi tentang gerakan 'Jateng di Rumah Saja'.