Berita Semarang
Update Proyek Kotaku di Ambarawa, Yosef Krido Priyono: Masih Minus Karena Berbagai Permasalahan
Koordinator Tim Kotaku Kabupaten Semarang, Yosef Krido Priyono mengatakan, penyebab minusnya progres Kotaku Ambarawa karena berbagai permasalahan.
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, UNGARAN - Progres Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) oleh Kementerian PUPR untuk Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, masih minus.
Koordinator Tim Kotaku Kabupaten Semarang, Yosef Krido Priyono mengatakan, penyebab minusnya progres Kotaku Ambarawa karena berbagai permasalahan di lapangan.
“Ada problem dalam prosesnya di lapangan sehingga progresnya masih minus."
"Nah, kami khawatir nanti pada akhir November 2021 tidak akan tercapai,” terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/2/2021).
• Di Kabupaten Semarang, Delapan Kecamatan Kini Berstatus Zona Merah Covid-19
• Teror Truk Dilempar Batu saat Melintasi Mangkang Kota Semarang: Kaca Pecah, Pengemudi Luka Parah
• Dinilai Efektif Cegah Kerumunan, Dishub Kabupaten Semarang Kaji Perluasan Penutupan Jalan
• Berdiri di Lahan Milik Orang Lain, 134 Rumah di Cebolok Gayamsari Semarang Disegel Satpol PP
Menurut Yosef, diperlukan masukan dari berbagai pemangku kepentingan dan perwakilan masyarakat kepada kontraktor yang mengerjakan.
Sehingga, adanya sumbatan dapat diurai agar progresnya bisa lebih cepat.
Ketua Tim Kotaku Ambarawa, Sony Cahyo Dahono menambahkan, proyek Kotaku Ambarawa dianggarkan Rp 32,7 miliar dari World Bank.
"Adapun titik lokasi proyek, berada di Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa sepanjang 1.150 meter."
"Kemudian Jalan Teratai 1 (474,37 meter), Jalan Teratai 2 (342,86 meter), Jalan Teratai 3 (387,60 meter), dan Jalan Baru Ambarawa sepanjang 279,1606 meter," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, rencana desain kontruksi bakal memadukan arsitektur Jawa dan Tionghoa dalam program Kotaku Ambarawa tersebut.
Sehingga, diharapkan, adanya sumbatan dapat segera terselesaikan dan mimpi masyarakat Ambarawa bisa segera terwujud.
Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyatakan, jika pembangunan dan penataan di Ambarawa sedikit banyak menimbulkan gangguan.
Khususnya bagi pelaku usaha yang ada di sana.
“Maka kami juga mohon dukungan, bantuan agar proyek ini berjalan dengan lancar yang tujuannya untuk kemajuan di Kecamatan Ambarawa,” ujarnya.
Meski demikian, pelaksana dapat lebih mempercepat progresnya.