Berita Jawa Tengah
Jalan Provinsi Rusak Parah, Penghubung Temanggung dan Kendal di Ngadirejo, Tiap Hari Ada Korban
Diketahui dari beberapa penuturan warga, rusaknya jalan penghubung Temanggung-Kendal di Ngadirejo itu sudah terjadi sekira 5 tahun terakhir.
Penulis: Saiful Masum | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEMANGGUNG - Jalan provinsi sepanjang 6 kilometer, penghubung Temanggung-Kendal di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, rusak parah.
Kondisi aspal jalan banyak yang berlubang dengan kedalaman 5 hingga 15 sentimeter.
Tak ayal, kondisi itu menyebabkan banyak korban kecelakaan berjatuhan.
Jalan rusak terparah membentang dari Desa Traji hingga Muntung, Kecamatan Ngadirejo.
• Ini 5 Kecamatan di Temanggung, Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak Pekan Pertama Februari
• Vaksinasi Covid kepada 604 Nakes di Temanggung Dijadwalkan Ulang, Ini Penyebabnya
• Dua Bayi Terpapar Covid-19 di Temanggung, Sehat Tanpa Ada Gejala, Begini Penjelasan Dinkes
• Jateng di Rumah Saja, Pemkab Temanggung Masih Nantikan Instruksi Resmi Gubernur
Wahidi, penggunana jalan, terjatuh saat roda sepeda motornya bagian depan masuk ke lubang jalan.
Dia pun tersungkur ke jalanan dan mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
Beruntung tak ada luka yang serius yang dialami Wahidi.
"Sudah hati-hati karena banyak lubang."
"Tetapi tadi ada motor belok, enggak ngriting (menyalakan lampu sein) pas belok."
"Saya menghindarinya, malah masuk lubang dan terjatuh," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/2/2021).
Seketika warga membantu Wahidi dengan mengangkatnya ke tepi jalan agar tidak menyebabkan kemacetan.
Diketahui dari beberapa penuturan warga, rusaknya jalan penghubung dua kabupaten itu sudah terjadi sekira 5 tahun terakhir.
Kondisi aspal yang sudah lama tidak kuat menahan derasnya hujan dengan intensitas tinggi hingga berlubang.
Meski dinas terkait sudah melakukan penambalan jalan, tak cukup mengatasi permasalahan dalam jangka panjang.
Bahkan, sebagian warga menyebut, 'sore ditambal dan diguyur hujan malam hari, paginya berlubang kembali'.
Rohmad, warga setempat menuturkan, rusaknya jalan provinsi penghubung Wonosobo-Temanggung-Kendal hingga Jakarta melalui Sukorejo-Weleri hampir tiap hari memakan korban.
Khususnya saat intensitas hujan tinggi di wilayah Temanggung.
Katanya, saat hujan deras, lubang jalan tertutup air sehingga pengendara tidak mengetahui pasti adanya lubang.
"Akhir-akhir ini sudah banyak korban jatuh, hampir setiap hari ada," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (3/2/2021).

Kata Rohmad, dengan kondisi jalan yang ada, pengendara kendaraan harus ekstra hati-hati saat melewati Kecamatan Ngadirejo menuju Sukorejo Kabupaten Kendal.
Dia berharap dinas terkait baik Pemkab Temanggung maupun Pemprov Jateng turun tangan untuk membenahi jalan yang rusak itu.
Mengingat jalan tersebut menjadi jalan utama penghubung Temanggung-Kendal serta beberapa daerah lainnya.
"Ya ini banyak lubang, kami berharap diganti yang baru, dicor atau diaspal ulang."
"Kalau cuma ditambal, 5-7 hari sudah hilang (tambalannya) saat hujan deras," tuturnya.
Kepala DPUPR Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana mengatakan, pihaknya akan berkordinasi dengan provinsi selaku pengampu kewenangan jalan tersebut.
Termasuk mencarikan solusi agar jalan bisa diperbaiki sehingga masyarakat menjadi nyaman saat bermobilisasi dari satu daerah ke daerah lain.
Khususnya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, DPUPR melalui dana alokasi yang ada akan membenahi infrastruktur jalan kabupaten yang tersebar di 20 kecamatan.
Mulai dari pelebaran jalan, peningkatan jalan, hingga perbaikan jalan yang rusak.
"Kami dapat alokasi anggaran Rp 132 miliar dari APBD."
"62 persennya menjadi wewenang bagian Bina Marga untuk membangun infrastruktur jalan."
"Ada yang ditingkatkan, dilebarkan, dan diperbaiki."
"Termasuk pengaspalan jalan yang rusak," terangnya. (Saiful Ma'sum)
• Gerakan Jateng di Rumah Saja di Banyumas, Pasar Tradisional Tetap Buka dalam Penjagaan Petugas
• Terapkan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Tempat Wisata dan Mal di Banyumas Harus Tutup Sabtu Minggu
• RS Ortopedi Purwokerto Kena Tipu, Beli MRI Tidak Sesuai Perjanjian, Direktur PT TAM Jadi Tersangka
• Berbekal Baterai dan Sling Baja, Mahasiswa Unsoed Purwokerto Ciptakan Alat Deteksi Dini Longsor