Berita Purbalingga
Cerita Perajin Miniatur Jenderal Sudirman dari Resin di Purbalingga Bertahan di Tengah Pandemi Covid
Berbekal keahlian mengolah bahan-bahan pembuatan patung, semisal resin dan gypsum, Yuworo memulai usaha miniatur setelah keluar dari tempat kerja.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Keputusannya keluar dari tempat kerja di Jakarta, malah membuat Yuworo (45), warga RT 01 RW 06, Desa Sidanegara, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, terinspirasi memulai usaha membuat patung miniatur.
Berbekal keahlian dalam mengolah bahan-bahan pembuatan patung, semisal resin dan gypsum, ia memulai usahanya.
Ketika pulang ke kampung halaman di Purbalingga, dia mulai memikirkan, jenis patung miniatur yang akan dibuat.
"Saya putuskan membuat miniatur Jenderal Sudirman karena akan lebih dikenal. Waktu itu, belum ada kerajinan pembuatan miniatur Jenderal Sudirman, terutama dari bahan-bahan resin," terangnya saat ditemui Tribunbanyumas.com, Senin (1/2/2021).
• Ditarget Rampung Februari, Bandara JBS Purbalingga Bisa Dioperasikan Mulai Lebaran Tahun Ini
• Pamit Cari Bengkoang, Marsiyah Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi di Bojongsari Purbalingga
• Pedagang Sayur Keliling asal Limbangan Purbalingga Nyambi Jual Tanaman Hias, Ternyata Hasil Curian
• Ngaku Takut, Pelaku Pilih Menyerahkan Diri Seusai Rampas Handphone di Kejobong Purbalingga
Usahanya dimulai sejak 2017 dan booming. Bahkan, saat itu, permintaan datang dari berbagai daerah di Indonesia, misalnya Batam dan Lampung.
"Paling banyak, permintaan dari tempat wisata di Purbalingga, seperti di Owabong," katanya.
Langkah pertama dalam membuat patung miniatur Jenderal Sudirman adalah membuat dulu master atau cetakan.
Setelah itu, bahan-bahannya dituang ke cetakan lalu di tunggu.
Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk jadi, kurang lebih 15 menit, bahan-bahan itu bisa dikeluarkan dari cetakan.
Sayangnya, geliat usaha patung miniatur Jenderal Sudirman milik Yuworo menjadi yang paling terdampak saat pandemi Covid-19 melanda.
Sebagai upaya mempertahankan usahanya agar tetap jalan, dia tidak hanya membuat patung Jenderal Sudirman.
Dia memilih membuat celengan anak-anak berbetuk kelinci dan kucing yang terbuat dari bahan gypsum.
"Karena patung Sudirman sedang lesu akibat pandemi, saya menyesuaikan saja dan beralih ke celengan gypsum. Celengan gypsum ini memiliki segmentasi untuk semua kalangan dan lebih luas jangkauan pemasarannya," terangnya.
• Kasihan Pencopetnya Nenek Sebatang Kara, Lasiem Iklaskan Uang Rp 100 Ribu dan Tak Lapor Polisi
• Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Gugat Perusahaan Pembuat Pesawat Boeinc Co
• Terekam CCTV, Seorang Wanita Mencuri Ponsel di Masjid Pasar Baru Pemalang saat Pemilik Wudhu
Dalam sehari, dia bisa mencetak 50 celengan, sementara patung miniatur Jenderal Sudirman paling hanya 20 buah.
Ukuran patung miniatur Sudirman beragam, ada yang 23 centimeter sampai 30 centimeter.
"Harganya bervariasi, kalau ukuran 23 cm tanpa akrilik, Rp 110 ribu. Kalau ukuran 25 cm dengan akrilik, harganya Rp 160 ribu," jelasnya.
Sementara itu, harga celengan untuk semua ukuran adalah Rp 20 ribu.
Yuworo mengatakan, sebenarnya, bukan hanya celengan dan patung Sudirman yang dia buat.
Ada beragam jenis patung atau miniatur lain yang bisa dia buat, misalnya Tugu Knalpot Purbalingga.
Sehingga, dia pun terkadang menerima permintaan khusus dari pelanggan atau tergantung permintaan.
Pandemi Covid-19 nyatanya sangat memukul usahanya karena penurunan permintaan bisa sampai 60 persen.
Yuworo mengibaratkan, dari yang semula permintaan sehari 10 buah, sekarang paling hanya 3 miniatur.
Sebelum pandemi melanda, permintaan patung miniatur Jenderal Sudirman kebanyakan adalah dari borongan.
Misalnya saja, permintaan dari Kodim, Korem, sekolah, dan instansi, untuk keperluan souvenir.
"Omsetnya, satu bulan bisa mencapai Rp 20 jutaan. Karena pandemi ini, paling hanya Rp 5 jutaan saja sudah berat," katanya.
• Santri di Demak Tenggelam saat Mandi di Sungai Jajar Bintoro, Pencarian Memasuki Hari Kedua
• Setiap Malam, Jalan Menuju Alun-alun Kabupaten Semarang Ditutup 3 Jam
• Kasus Covid Tembus 6.774 Pasien, Bupati Banyumas Ajak Ormas Jaga Warga Desa dari Penularan Corona
Sejak memulai usaha, dia cukup mendapat perhatian dari Pemkab Purbalingga.
Biasanya, dia diajak mengikuti pameran dan pelatihan. Sempat pula dia mendapat bantuan alat kerja.
Untuk memasarkan kerajinannya, Yuworo memanfaatkan pasar daring alias market place meski membuka layanan offline.
"Harapannya, pengin lebih besar lagi kerajinan Purbalingga karena kerajinan khas Purbalingga belum keliatan banget," tambahnya. (Tribunbanyumas/jti)