Berita Kecelakaan
Tohari Sudah Empat Tahun Kemudikan Odong-odong, Hanya Bisa Pasrah Seusai Kecelakaan di Batang
Raut wajah Tohari menunjukkan sakit yang ia rasakan seusai mengalami insiden terperosoknya odong-odong pembawa rombongan pengantin itu.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
"Rumah adik saya di Condong, Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Bandar."
"Ia dapat pesanan untuk mengantar rombongan dari Sipule ke Karangdadap Kabupaten Pekalongan."
"Baru pertama kali ini mengalami kecelakaan."
"Padahal biasanya lancar saja," imbuhnya.
Rondiah menambahkan, Tohari punya tiga anak yang harus dicukupi kehidupannya.
"Saya kasihan sama adik saya dan anak-anaknya."
"Nanti siapa yang menafkahi tiga anaknya jika ditahan oleh polisi," tambahnya.

Baca juga: Korban Dicekoki Miras Sebelum Disetubui, Kapolres Kebumen: Sudah Empat Kali Pelaku Melakukannya
Baca juga: Pemkab Kebumen Rampungkan 15 Proyek Fisik di Tengah Wabah Covid-19, Ada Bengkel Nelayan Juga Embung
Tiga Meninggal Dunia
Seperti diberitakan sebelumnya oleh Tribunbanyumas.com, Jumat (18/12/2020) petang, enam korban dalam insiden kecelakaan odong-odong pembawa pengiring pengantin dirujuk ke RSUD Kalisari Batang.
Hal itu karena kondisi korban tak memungkinkan dirawat di Puskesmas Bandar I.
Sementara empat korban lainnya saat ini masih dirawat di Puskesmas Bandar I.
Dipaparkan Agus Riyanto, Pelaksana Rawat Inap Puskesmas I Bandar, total korban ada 13 orang yang dirawat di Puskesmas.
"Yang meninggal ada tiga orang, satu balita dan dua lansia," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/12/2020) petang.
Dilanjutkannya, korban meninggal tersebut bernama Andra (4), Turiah (65), dan Sutiah (60).
"Semua korban warga Dukuh Sipule, Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang," paparnya.