Berita Kecelakaan
Tohari Sudah Empat Tahun Kemudikan Odong-odong, Hanya Bisa Pasrah Seusai Kecelakaan di Batang
Raut wajah Tohari menunjukkan sakit yang ia rasakan seusai mengalami insiden terperosoknya odong-odong pembawa rombongan pengantin itu.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
Agus menjelaskan, seusai kejadian 13 korban dilarikan ke Puskesmas I Bandar.
"Rata-rata korban mengalami luka berat."
"Selain akibat mengalami benturan di kepala, beberapa juga mengalami patah tulang," kata Agus.
Dia menambahkan, hingga pukul 22.00, Jumat (18/12/2020), tiga korban yang dirawat di Puskesmas Bandar I telah dipulangkan.
"Yang ada di Puskesmas tinggal satu orang, namun yang dirawat di RSUD Kalisari ada enam orang," tambahnya.

Baca juga: PT KAI Jalankan KA Purwojaya Saat Libur Nataru, Relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir, Ini Jadwalnya
Baca juga: Bukan Drop, Ini Alasan Dinkes Pindah Rawat Bupati Cilacap dan Istri yang Positif Covid-19 di RSUD
Polres Batang hingga Jumat (18/12/2020) malam juga masih terus mengidentifikasi korban kecelakaan terperosoknya odong-odong pembawa rombongan pengiring pengantin itu.
Dari hasil identifikasi sementara yang dilakukan pihak kepolisian, tercatat ada 13 korban.
Belasan korban itu merupakan warga Dukuh Sipule, Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.
Menurut Kanit Laka Polres Batang, Ipda Abdul Khayat, rombongan tersebut hendak pulang seusai mengiringi pengantin.
"Mereka dari Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, dan hendak pulang ke Dukuh Sipule," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/12/2020) malam.
Dilanjutkannya, belasan korban tersebut dirawat intensif di Puskesmas Bandar I, dan beberapa di RSUD Kalisari Batang.
"Ada yang luka berat dan luka ringan."
"Untuk korban meninggal sedang kami lakukan pendataan," jelasnya.
Dia menerangkan, Polres Batang akan melakukan pemeriksaan atas kejadian tersebut.
"Pengemudi odong-odong juga sedang menjalani pemeriksaan atas kejadian tersebut," tambahnya.