Berita Sepak Bola
Ikuti Jejak Joko Ribowo, Bek Sayap PSIS Semarang Ini Juga Dirikan SSB di Kabupaten Pati
SSB yang dirintis oleh Riyan Ardiansyah, mantan pemain Persiwa Wamena tersebut sudah merintisnya sejak tiga bulan belakangan ini.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Bek sayap PSIS Semarang, Riyan Ardiansyah tak mau kalah dengan seniornya di skuad Mahesa Jenar, Joko Ribowo.
Dia turut membangun sekolah sepak bola (SSB) di kampung halamannya, di Kabupaten Pati.
Seperti diketahui, Joko Ribowo sudah terlebih dahulu membangun akademi sepak bola di Pati sejak 2018.
Baca juga: Hari Nur Yulianto Ikuti Kursus Kepelatihan di Semarang, Bomber PSIS Ini Sebut Investasi Masa Depan
Baca juga: Banyak Klub Liga 1 Sodorkan Tawaran Gaet Pratama Arhan Alief, Begini Respon GM PSIS Semarang
Baca juga: Gelandang Serang PSIS Semarang Septian David Pilih Fun Football Dibanding Tarkam, Ini Alasannya
Baca juga: Liluk Sebut Pemain Asing PSIS Semarang Masih Solid, Belum Satupun Menyatakan Mundur
SSB yang dirintis oleh Riyan, mantan pemain Persiwa Wamena tersebut sudah merintisnya sejak tiga bulan belakangan ini.
Ide mendirikan akademi tersebut seusai berdiskusi dengan dua seniornya di Kabupaten Pati.
Mereka menamai SSB tersebut 'SSB Merpati Putra Karaban'.
Pesertanya mulai dari kelompok umur 2008 hingga 2012.
"Itu gagasan kami bertiga mendirikan SSB ini."
"Alhamdulillah sekarang sudah 50 peserta," kata Riyan kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (18/12/2020).
Riyan menjelaskan alasan mendirikan SSB di kampung halamannya karena keprihatinan terhadap anak-anak desa.
"Banyak anak-anak kecil yang waktunya terbuang sia-sia."
"Seperti kebanyakan bermain game."
"Untuk itu saya bersama teman-teman senior desa yang peduli terhadap sepak bola, mendirikan SSB tersebut," beber pemuda berusia 24 tahun ini.
Berangkat dari keprihatinan, Riyan menyebut pihaknya tak mematok biaya tinggi. Hanya Rp 2.000 sekali pertemuan.
"Kalau dana kami masih swadaya."
"Per datang adik-adik iuran sebesar Rp 2.000, dan belum ada uang bulanan."
"Tapi ini saya dan teman-teman sudah mengusulkan ke karang taruna dan Kepala Desa agar ada anggaran untuk adik-adik SSB."
"Karena itu juga membawa nama desa."
"Ya semoga saja terealisasi," harapnya.
Pemain yang baru saja menyelesaikan studinya di UNJ tersebut meyakini desa tempat tinggalnya mampu melahirkan pesepak bola handal di kemudian hari.
"Misi kami juga ingin mengenalkan desa bahwa di sini juga banyak anak-anak yang punya potensi untuk menjadi pesepak bola profesional nantinya," ungkapnya.
Bagaimana syarat bergabung?
"Kalau untuk bergabung langsung ke lapangan saja."
"Di lapangan Desa Karaban, Pati."
"Jadwal latihan setiap Rabu, Jumat, dan Minggu."
"Lalu membawa fotocopy kartu keluarga (KK) dan akte atau ijazah," jelasnya. (F Ariel Setiaputra)
Baca juga: Korban Dicekoki Miras Sebelum Disetubui, Kapolres Kebumen: Sudah Empat Kali Pelaku Melakukannya
Baca juga: Rumah Tepian Sungai Luk Ulo Makin Terancam Longsor, Pemkab Kebumen Upayakan Pasang Bronjong
Baca juga: Susah Sinyal, Puluhan Sekolah Intensifkan Metode Home Visit Guru di Kabupaten Semarang
Baca juga: Akhir Januari 2021 Selesai, Proyek Simpang Hanoman Semarang Hanya Tinggal Pasang Marka dan Trotoar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/bek-sayap-psis-semarang-riyan-ardiansyah.jpg)