Berita Banjarnegara

Kepada Andy F Noya, Bupati Banjarnegara Blak-blakan Alasan Membangun di Tengah Wabah Covid-19

Dalam talk show tersebut, Budhi dan Andy membahas "Kebijakan Selama Pandemi Dan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021".

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (kiri) menjadi narasumber dalam talk show dipandu Andy F Noya (kanan) bertajuk "Kebijakan Selama Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021" di Aston Imperial Hall Purwokerto, Sabtu (12/12/2020). 

"Tentang penanganan Covid, selalu kami galakkan protokol kesehatan dan penguatan fasilitas dan tenaga kesehatan," kata Budhi.

Budhi pun punya alasan tersendiri mengapa ia begitu ngotot menggenjot pembangunan infrastruktur di tengah pandemi Covid-19.

Ia pun dicecar pertanyaan soal manfaat dibangunnya akses-akses jalan. Budhi menyebutkan beberapa manfaat sudah menampakkan hasil. Pembangunan infrastruktur nyatanya memberikan multiplier effect bagi pembangunan di sektor lain.

Setelah jalan dibangun, kata dia, lahan-lahan tidur warga yang semula menganggur kini sudah hijaukan menjadi subur.

"Petani mengangukut hasil panen dengan mudah dan murah. Dan warga kami yang kena PHK bisa ikut padat karya serta kembali aktif bertani," katanya.

Baca juga: Kabar Baik, Produk UKM Indonesia Mulai Dijual di Amazon Kanada. Ada Keripik Tempe Hingga Kopi Luwak

Baca juga: Tips Sehat Terhindar Covid-19 Ala Bupati Banyumas, Disiplin Terapkan Prokes dan Terapi Uap

Baca juga: Bukan Drop, Ini Alasan Dinkes Pindah Rawat Bupati Cilacap dan Istri yang Positif Covid-19 di RSUD

Baca juga: Ada Ratusan Titik Longsor di 14 Kecamatan, BPBD Banyumas: Sebaiknya Mengungsi saat Hujan Deras

Beda daerah lain kebijakan. Bupati Banyumas, Ahmad Husein, punya kebijakan lain di masa pandemi Covid-19 ini.

Ia mengaku sebagai bupati "lebay" atau "parno" (paranoid) terkait Covid-19.

Dia sangat mengutamakan faktor kesehatan di tengah wabah corona yang terus mengancam.

Husein pun punya alasan tersendiri kenapa kebijakan itu yang diambil.

"Saya akui memang lebay dalam menangani Pandemi Covid-19. Ini semata-mata untuk keselamatan rakyat," katanya.

Hampir senada dengan Wabup Cilacap, Syamsul Aulia Rachman. Ia memilih menerapkan pola "gas dan rem" pada penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Sektor lain direm, sementara untuk urusan kesehatan atau penanganan Covid 19 digas atau lebih digenjot. Urusan ekonomi bisa dikejar kemudian.

"Ekonomi kita rem dulu, sementara kesehatan kita gas. Ekonomi bisa kita kejar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved