Berita Banjarnegara

Kepada Andy F Noya, Bupati Banjarnegara Blak-blakan Alasan Membangun di Tengah Wabah Covid-19

Dalam talk show tersebut, Budhi dan Andy membahas "Kebijakan Selama Pandemi Dan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021".

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/Istimewa
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (kiri) menjadi narasumber dalam talk show dipandu Andy F Noya (kanan) bertajuk "Kebijakan Selama Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021" di Aston Imperial Hall Purwokerto, Sabtu (12/12/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali tampil sebagai narasumber dalam sebuah talkshow yang dipandu pembawa acara kenamaan.

Setelah sempat bikin hebok lantaran blak-blakan dalam acara Hotman Paris Show di salah satu stasiun televisi swasta, 2019 lalu, kali ini, Budhi buka-bukaan kepada jurnalis senior Andy F Noya.

Dalam talk show tersebut, Budhi dan Andy membahas "Kebijakan Selama Pandemi Dan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021". Acara digelar di Aston Imperial Hall Purwokerto, Sabtu (12/12/2020).

Andy yang namanya melejit lewat acara Kick Andy itu memberondong Budhi lewat pertanyaan-pertanyaan kritis dengan gaya khasnya.

Selain budi, ada dua kepala daerah lain yang hadir sebagai narasumber, yakni Bupati Banyumas Achmad Husein dan Wabup Cilacap, Syamsul Aulia Rachman. Namun, mereka diwawancarai melalui teleconference.

Acara yang dihelat Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto ini pun berlangsung hangat dengan durasi nonstop hampir dua jam.

Baca juga: Waspada Banjir, Malam Ini Banjarnegara Hingga Cilacap Diperkirakan Diguyur Hujan Disertai Petir

Baca juga: 237 Atlet Pelatkab Banjarnegara Jalani Tes Parameter, KONI Pastikan Terapkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Siaga Darurat Bencana Berlaku Hingga Januari 2021, Berikut Peta Kerawanan di Banjarnegara

Baca juga: Jelang Libur Nataru, Ini Kesiapan Pemkab Banjarnegara Antisipasi Lonjakan Wisatawan di Dieng

Andy Noya mencecar narasumber tentang kebijakan daerah masing-masing bupati, terutama stategi pembangunan dan perencanaan anggaran di tengah pandemi yang masih berlangsung.

Pertanyaan ini penting mengingat anggaran daerah cukup tersedot untuk penanggulangan Covid 19. Sehingga, program pembangunan berpotensi terganggu.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengungkapkan, sebagai kepala daerah, ia tetap berpegang teguh pada pedoman dari pusat, yakni tetap memprioritaskan pembangunan meski berhadapan dengan pandemi.

"Kalau kami, tetap fokus pada infrastruktur karena bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," katanya lewat rilis, Senin (14/12/2020).

Pembangunan infrastruktur memang selalu disampaikan Budhi sebagai prioritas program unggulan sejak awal menjabat bupati.

Saat daerah-daerah dilanda pandemi, termasuk Banjarnegara, Budhi tetap konsisten menggenjot pembangunan infrastruktur, khususnya jalan.

Di tengah cekaman pandemi Covid-19, Pemkab Banjarnegara masih bisa menyisihkan anggaran Rp 200 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2020.

Dengan anggaran sebesar itu, wajar saja pembangunan infrastruktur di Banjarnegara masih terus berlanjut di tengah pandemi.

Ini berbeda dari kondisi di sejumlah daerah lain, dimana pembangunan infrastruktur banyak yang harus tertunda karena kebijakan refocussing dan realokasi anggaran untuk penanganan Covid 19.

"Tentang penanganan Covid, selalu kami galakkan protokol kesehatan dan penguatan fasilitas dan tenaga kesehatan," kata Budhi.

Budhi pun punya alasan tersendiri mengapa ia begitu ngotot menggenjot pembangunan infrastruktur di tengah pandemi Covid-19.

Ia pun dicecar pertanyaan soal manfaat dibangunnya akses-akses jalan. Budhi menyebutkan beberapa manfaat sudah menampakkan hasil. Pembangunan infrastruktur nyatanya memberikan multiplier effect bagi pembangunan di sektor lain.

Setelah jalan dibangun, kata dia, lahan-lahan tidur warga yang semula menganggur kini sudah hijaukan menjadi subur.

"Petani mengangukut hasil panen dengan mudah dan murah. Dan warga kami yang kena PHK bisa ikut padat karya serta kembali aktif bertani," katanya.

Baca juga: Kabar Baik, Produk UKM Indonesia Mulai Dijual di Amazon Kanada. Ada Keripik Tempe Hingga Kopi Luwak

Baca juga: Tips Sehat Terhindar Covid-19 Ala Bupati Banyumas, Disiplin Terapkan Prokes dan Terapi Uap

Baca juga: Bukan Drop, Ini Alasan Dinkes Pindah Rawat Bupati Cilacap dan Istri yang Positif Covid-19 di RSUD

Baca juga: Ada Ratusan Titik Longsor di 14 Kecamatan, BPBD Banyumas: Sebaiknya Mengungsi saat Hujan Deras

Beda daerah lain kebijakan. Bupati Banyumas, Ahmad Husein, punya kebijakan lain di masa pandemi Covid-19 ini.

Ia mengaku sebagai bupati "lebay" atau "parno" (paranoid) terkait Covid-19.

Dia sangat mengutamakan faktor kesehatan di tengah wabah corona yang terus mengancam.

Husein pun punya alasan tersendiri kenapa kebijakan itu yang diambil.

"Saya akui memang lebay dalam menangani Pandemi Covid-19. Ini semata-mata untuk keselamatan rakyat," katanya.

Hampir senada dengan Wabup Cilacap, Syamsul Aulia Rachman. Ia memilih menerapkan pola "gas dan rem" pada penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Sektor lain direm, sementara untuk urusan kesehatan atau penanganan Covid 19 digas atau lebih digenjot. Urusan ekonomi bisa dikejar kemudian.

"Ekonomi kita rem dulu, sementara kesehatan kita gas. Ekonomi bisa kita kejar," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved