Pilkada Serentak 2020
Ini Skenario KPU Jateng di 4 Kecamatan Jika Erupsi Merapi Terjadi di Hari Pencoblosan Pilkada 2020
Dua kabupaten di Jawa Tengah yang selenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) berada di daerah rawan bencana, yakni Boyolali dan Klaten.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: rika irawati
"Bencana ini kan faktor alam. Tidak bisa ditebak. Tapi, kami menyiapkan kemungkinan terburuk jika saat hari pencoblosan pada 9 Desember besok terjadi erupsi, ada aktivitas lebih yang akan diselamatkan. Surat suara yang sudah dicoblos bagaimana evakuasinya, kami sudah siapkan," ucapnya.
Baca juga: Saat Digerebek, Artis ST dan SH Tengah Bermain dengan 1 Pria di Kamar. Tarifnya Capai Rp 110 Juta
Baca juga: Candi Borobudur Berubah Warna Warni, Ini Penyebabnya
Baca juga: Resmi Bermarkas di Stadion Manahan Solo, Bhayangkara FC Berubah Nama Jadi Bhayangkara Solo FC
Baca juga: Pastikan Perusahaan Bayar UMK 2021 sesuai Aturan, Pemkab Temanggung Segera Terjunkan Tim Sosialisasi
Pihaknya juga mengerahkan pengawas pemilu di tingkat desa dan kecamatan di wilayah terdampak bencana untuk bekerja ekstra. Terutama dalam mengawasi bantuan yang diperuntukan pengungsi Merapi.
Bisa saja, momen tersebut dimanfaatkan pasangan calon yang nakal untuk kampanye.
Semisal, memasang gambar pasangan calon di kemasan bantuan atau mengajak untuk memilih satu pasangan calon tertentu, serta mengarah ke politik uang.
"Yang perlu dilakukan secara ketat karena kondisi bencana cenderung lebih akan ada banyak bantuan, teman-teman pengawas di kecamatan dan desa mereka semakin lebih intensif. Tujuannya untuk mencegah upaya money politics," tandasnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, telah membahas bagaimana mengatasi persoalan pilkada saat pandemi dan ancaman bencana Gunung Merapi dengan sejumlah pihak terkait.
"Intinya, insyaalah, Jateng siap melaksanakan pesta demokrasi ini," kata Ganjar.
Rencana-rencana darurat disiapkan dalam menghadapi pandemi dan bencana alam.
Bagaimana mekanisme dan strategi yang diambil, jika kondisi darurat itu terjadi saat pelaksanaan pemungutan suara nanti juga telah dibahas.
"Ada beberapa skenario kontijensi yang sekarang harus disiapkan, baik soal bencana, Covid-19 dan lainnya. Ada beberapa catatan yang disampaikan, dan harus segera dicarikan solusi, termasuk bagaimana mengantisipasi kerumunan dan lainnya," ucapnya. (*)