Gunung Merapi Terkini
Candi Borobudur Berubah Warna Warni, Ini Penyebabnya
Candi Borobudur berubah menjadi warna warni jika dilihat dari udara, beberapa waktu terakhir.
TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG - Candi Borobudur berubah menjadi warna warni jika dilihat dari udara, beberapa waktu terakhir.
Warna-warna berupa biru, hijau, juga krem itu berasal dari terpal yang menutupi lorong dan stupi candi.
Tujuanya apa?
terpal ini menjadi penutup guna melindungi candi jika ada abu vulkanik Gunung Merapi.
Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Balai Konservasi Borobudur (BKB), Bramantara, mengatakan, pihak BKB melakukan penutupan bagian Candi Borobudur menggunakan terpal.
Tudung atau penutup menggunakan warna berbeda di setiap lantai atau lorong.
Tujuannya, memudahkan ketika akan dicari dan dipasang kembali.
"Jadi, kemarin memang sempat di beberapa media itu berseliweran gambar warna-warni Borobudur. Itu sebenarnya bukan kami sengaja karena untuk pemasangan cover lantai membutuhkan waktu dan pekerjaan yang tidak mudah," jelas Bramantara kepada wartawan, saat ditemui di Candi Mendut, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2020).
"Artinya, dimensi masing-masing lorong berbeda. Kenapa dibuat warna-warni? Itu sebenarnya untuk memudahkan kami mencari cover ketika mau dipasang," imbuhnya.
Baca juga: Dua Wisatawan Candi Borobudur Magelang Positif Covid-19, Asal Medan dan Tangerang
Baca juga: Pengelola Candi Borobudur Minta Tambahan Kuota Pengunjung, Terutama Akhir Pekan
Baca juga: Jejak Hewan Diduga Macan Tutul Ditemukan di Jalur Evakuasi Merapi di Cangkringan Sleman
Baca juga: Di Tengah Ancaman Erupsi, Musimin Tetap Setia Menyelamatkan Anggrek Khas Gunung Merapi
Warna terpal di tiap lantai memang berbeda-beda. Untuk lantai tiga, dipasang terpal warna krem.
Lantai empat dengan warna hijau. Lantai lima dengan warna biru muda. Terakhir, lantai enam dengan warna biru tua.
"Sudah kami setting, warna krem di lantai pertama, warna-warna lainnya itu sudah mewakili warna-warna di level selanjutnya. Jadi, ketika memasang, kami tidak kebingungan," tuturnya.
Warna warni di lantai candi ini memang sempat menarik perhatian masyarakat dan warganet.
Potret candi yang diambil oleh BKB dari atas menggunakan pesawat drone memang memberi kesan Candi Borobudur menjadi berwarna warni.
"Beberapa orang bilang bahwa itu menarik. Tetapi tidak ada kesengajaan karena secara teknis, untuk memudahkan kami mencari di level satu warna apa, dua, tiga, dan seterusnya,” ujarnya.
Pemasangan terpal di Candi Borobudur yang dilakukan sekarang sudah mencapai 80 persen.
Saat ini, penutup yang belum terpasang di stupa lantai 10 dan stupa induk.
Candi Mendut Juga Ditutup Terpal
Seperti Candi Borobudur, Candi Mendut dan Pawon di bawah pemeliharaan BKB, juga ditutup terpal.
"Candi Mendut, Pawon, kemudian Borobudur, yang paling sering orang tahu, di bawah pemeliharaan Balai Konservasi Borobudur. Rangkaian kegiatan perlindungan batu candi dari erupsi abu Merapi ini merupakan lanjutan apa yang kami lakukan di Candi Borobudur," kata Bramantara.
Baca juga: Resmi Bermarkas di Stadion Manahan Solo, Bhayangkara FC Berubah Nama Jadi Bhayangkara Solo FC
Baca juga: Pastikan Perusahaan Bayar UMK 2021 sesuai Aturan, Pemkab Temanggung Segera Terjunkan Tim Sosialisasi
Baca juga: Bupati Banyumas Imbau Tokoh Agama Tunda Acara Langsung yang Mengundang Massa, Termasuk Pengajian
Baca juga: 176 Santri Ponpes di Desa Beji Banyumas Positif Covid-19, Berawal dari Santri Tak Bisa Membaui
Bram mengatakan, penutupan stupa menggunakan terpal ini adalah upaya tanggap bencana dan antisipasi dari BKB jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi dan membawa hujan abu vulkanik.
Abu ini bersifat merusak batuan, sehingga candi juga mesti dilindungi.
"Upaya ini sebagai salah satu bentuk tanggap bencana antisipasi ketika nanti Gunung Merapi meletus sehingga hujan abu bisa dicegah. Untuk itu yang dilakukan dengan melakukan pengcoveran atau penutupan dengan terpal," ujarnya.
Pemasangan terpal ini tak cukup dalam satu hari karena bagian candi yang luas dan tenaga kerja yang terbatas.
Pekerjaan ini diperkirakan dapat selesai satu sampai dua pekan ke depan.
"Pengcoveran kami mulai hari ini. Karena keterbatasan personel memang tidak bisa dilakukan dalam jangka yang cukup pendek, mungkin sekitar satu sampai dua minggu targetnya," katanya.
Selama dua pekan ke depan, para pekerja akan menutup bagian candi. Bagian paling atas sendiri sudah dipasang atap galvanum untuk melindungi candi dari air hujan.
Kelembapan akibat air dapat membawa lumut tumbuh sehingga antisipasi ini dilaksanakan.
Nantinya, setelah selesai di Candi Mendut, pekerjaan penutupan candi akan dilanjutkan di Candi Pawon.
Meski demikian, wisata masih dibuka. Wisatawan pun masih berdatangan, sebagaimana candi belum tertutup seutuhnya. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bukan Efek Photoshop, Candi Borobudur Jadi Warna-warni karena Alasan Ini.