Berita Sepak Bola
Pemain PSIS Semarang Masih Diliburkan, Imran Nahumarury Kembali Ingatkan Hal Penting Ini
Skuad Mahesa Jenar sudah pasti akan menerima tawaran dari berbagai pihak atau komunitas untuk turut serta bermain bola di kampung halaman mereka.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury memberi pesan agar para pemain selektif menerima tawaran bermain bola semasa latihan tim diliburkan.
Sekadar informasi, manajemen Mahesa Jenar memberi toleransi para pemain bermain bola di luar agenda klub semasa libur kompetisi saat ini.
Hal tersebut dikatakan Imran berkaitan dengan status mereka sebagai pesepak bola profesional yang memiliki aset serta nilai yang sangat penting semasa aktif bermain bola.
Baca juga: Liga 1 Dilanjutkan Februari 2021, Liluk Tetap Yakin PSIS Semarang Masuk Tiga Besar
Baca juga: Dipromosikan ke Tim Senior PSIS Semarang, Jorry Simpan Asa Memperkuat Timnas
Baca juga: Hal Tersulit Dragan Djukanovic Bersikap Tegas Saat Ini: Melarang Pemain PSIS Semarang Ikut Tarkam
Baca juga: Tolak Rencana Dragan, Yoyok Sukawi Sebut PSIS Semarang Tak Ingin Kembali Kehilangan Rp 2,5 Miliar
Imran tak memampik, skuad Mahesa Jenar sudah pasti akan menerima tawaran dari berbagai pihak atau komunitas untuk turut serta bermain bola di kampung halaman mereka.
Soal agenda sepak bola tak resmi dari klub, legenda Persija Jakarta tersebut meminta pemain PSIS Semarang bisa lebih selektif.
Imran mengatakan, jangan sampai agenda non resmi tersebut menimbulkan kerugian buat pemain secara pribadi.
Tentu yang paling dikhawatirkan adalah masalah cedera.
Tak sedikit kasus cedera ketika bermain bola di luar agenda klub menimpa pesepak bola profesional.
"Kalau diundang mereka harus mampu mempertimbangkannya secara matang."
"Saya pikir mereka juga sudah dewasa, main di Liga 1 harusnya sudah bisa profesional," kata Imran kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (25/11/2020).
"Karena yang bikin mahal itu kondisi mereka."
"Ketika mereka tampil dalam performa terbaik tentu dibayar mahal."
"Boleh saja main tarkam, tapi saya pikir harus menjaga diri mereka," jelasnya.
Sebab menurut Imran, bila pemain tak mampu mengatur dirinya bisa berisiko buat pemain itu sendiri.
"Karena kalau tidak bisa memaintenance diri, saya rasa akan sulit."
"Mereka bukan pemain amatir."
"Yang menjadi pembeda mereka adalah, mereka harus bisa jaga diri."
"Simpel saja, seperti pola makan, istirahat, latihan."
"Itu saya rasa mereka akan paham dan memahaminya sendiri," jelas Imran. (F Ariel Setiaputra)
Baca juga: Selokan Air Dipenuhi Puluhan Karamba, Begini Cara Warga Desa Bawang Batang Budidaya Ikan Tawar
Baca juga: Jelang KBM Tatap Muka di Batang, Pelajar Pengguna Angkutan Umum Jadi Sasaran Rapid dan Swab Test
Baca juga: Tekan Anak Putus Sekolah, Pemkot Tegal Luncurkan Gerakan Asela
Baca juga: Pendataan Penerima BSU Guru Honorer Masih Dilakukan di Batang, Disinkronkan dengan Kemendikbud