Berita Sepak Bola

Pemain PSIS Semarang Masih Diliburkan, Imran Nahumarury Kembali Ingatkan Hal Penting Ini

Skuad Mahesa Jenar sudah pasti akan menerima tawaran dari berbagai pihak atau komunitas untuk turut serta bermain bola di kampung halaman mereka.

PSIS SEMARANG
ILUSTRASI - Pemain PSIS Semarang Jandia Eka Putra ikut serta dalam pertandingan fun football di Stadion Citarum Semarang, Jumat (30/10/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury memberi pesan agar para pemain selektif menerima tawaran bermain bola semasa latihan tim diliburkan.

Sekadar informasi, manajemen Mahesa Jenar memberi toleransi para pemain bermain bola di luar agenda klub semasa libur kompetisi saat ini.

Hal tersebut dikatakan Imran berkaitan dengan status mereka sebagai pesepak bola profesional yang memiliki aset serta nilai yang sangat penting semasa aktif bermain bola.

Baca juga: Liga 1 Dilanjutkan Februari 2021, Liluk Tetap Yakin PSIS Semarang Masuk Tiga Besar

Baca juga: Dipromosikan ke Tim Senior PSIS Semarang, Jorry Simpan Asa Memperkuat Timnas

Baca juga: Hal Tersulit Dragan Djukanovic Bersikap Tegas Saat Ini: Melarang Pemain PSIS Semarang Ikut Tarkam

Baca juga: Tolak Rencana Dragan, Yoyok Sukawi Sebut PSIS Semarang Tak Ingin Kembali Kehilangan Rp 2,5 Miliar

Imran tak memampik, skuad Mahesa Jenar sudah pasti akan menerima tawaran dari berbagai pihak atau komunitas untuk turut serta bermain bola di kampung halaman mereka.

Soal agenda sepak bola tak resmi dari klub, legenda Persija Jakarta tersebut meminta pemain PSIS Semarang bisa lebih selektif.

Imran mengatakan, jangan sampai agenda non resmi tersebut menimbulkan kerugian buat pemain secara pribadi.

Tentu yang paling dikhawatirkan adalah masalah cedera.

Tak sedikit kasus cedera ketika bermain bola di luar agenda klub menimpa pesepak bola profesional. 

"Kalau diundang mereka harus mampu mempertimbangkannya secara matang."

"Saya pikir mereka juga sudah dewasa, main di Liga 1 harusnya sudah bisa profesional," kata Imran kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (25/11/2020).

"Karena yang bikin mahal itu kondisi mereka."

"Ketika mereka tampil dalam performa terbaik tentu dibayar mahal."

"Boleh saja main tarkam, tapi saya pikir harus menjaga diri mereka," jelasnya.

Sebab menurut Imran, bila pemain tak mampu mengatur dirinya bisa berisiko buat pemain itu sendiri.

"Karena kalau tidak bisa memaintenance diri, saya rasa akan sulit."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved