Berita Nasional

Di Tengah Ancaman Erupsi, Musimin Tetap Setia Menyelamatkan Anggrek Khas Gunung Merapi

Selama dua dekade berkiprah, Musimin telah menangkar 80 spesies anggrek yang beberapa di antaranya merupakan spesies khas kawasan Gunung Merapi.

Editor: rika irawati
Kompas.com/yaya marjan
Anggrek Gunung Merapi yang ditangkarkan Musimin di rumah kaca miliknya. Anggrek yang diambil dari hutan Merapi itu kemudian dikembalikan ke habitatnya setelah berhasil dibudidayakan. 

"Sejak erupsi, habitat anggrek di Merapi menurun termasuk Vanda tricolor dan Trichotosia ferox. Selain terkena erupsi, juga karena diperjualbelikan," kata Sulistyono.

Keberhasilan Musimin membudidayakan dan menambah koleksi spesies anggrek di halaman depan rumahnya, tak membuat Sulistyono heran.

Karena, sejak awal mengenal Musimin, Sulistyono menilai Musimin adalah sosok yang rajin dan mau bekerja keras untuk benar-benar melestarikan lingkungan, khususnya anggrek Merapi.

"Dia itu learning by doing," ujar Sulistyono.

Skema adopsi anggrek

Di halaman rumah Musimin, yang hanya berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak Gunung Merapi, terdapat rumah kaca berukuran sekitar 6x15 meter sebagai tempat penangkaran anggrek.

"Ini tempat budidaya awal tanaman sebelum dikembalikan ke habitat (hutan) nanti," katanya.

Secara berkala, Musimin berjalan jauh menembus hutan di kawasan Gunung Merapi untuk mengembalikan anggrek ke habitatnya.

Siang itu, Musimin telah menyiapkan beberapa batang anggrek Vanda tricolor yang hendak dia lepas ke hutan.

Tidak banyak yang dia bawa: tangga, gunting, serta beberapa gulungan tali ijuk berwarna hitam untuk mengikat anggrek ke inang.

Setelah berpamitan pada isterinya, dia berjalan masuk hutan yang menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Udaranya sejuk dan daun-daun masih basah karena baru saja turun hujan.

Meski usianya telah setengah abad lebih, tapi langkah Musimin masih cepat dan tangkas naik turun tanjakan dalam hutan.

Di sebuah tempat yang masih lebat dan sejuk dengan jajaran pohon Puspa (Schima walilcii), Musimin menghentikan langkah.

Pohon-pohon itu diameternya bervariatif antara 20 cm-50 cm. Merekalah yang menjadi inang bagi Vanda tricolor.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved