Berita Nasional

Awalnya Sempat Menolak, Warga Kelompok Rentan Mulai Dievakuasi ke TPPS di Boyolali

Pemkab Boyolali membentuk konsep desa persaudaraan atau sister village Guna memudahkan evakuasi masyarakat di daerah rawan bencana Gunung Merapi.

Editor: deni setiawan
Kompas.com/dok. Bukit Sanjaya
ILUSTRASI - Tempat wisata di Boyolali bernama Bukit Sanjaya yang menawarkan pemandangan Gunung Merapi. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BOYOLALI - Sekira 246 warga yang berada kelompok rentan di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, dievakuasi ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) di Balai Desa Jrakah, Jumat (20/11/2020).

Kepala Desa Jrakah, Tumar mengatakan, ratusan warga kelompok rentan ini berasal dua dusun, yakni Dusun Sepi dan Kajor.

Baca juga: 14 Konvoi Kampanye Pilkada Dihentikan Paksa di Jateng, Terakhir di Kabupaten Pekalongan

Baca juga: Biar Tidak Terkesan Gajian, Tahun Depan Ada Batasan Tahun Penerimaan PKH, Termasuk Purbalingga

Baca juga: Pria Bertato Asal Malang itu Sebelumnya Sudah Titip Pesan, Jenazah di Sungai Serayu Banjarnegara

Baca juga: Debat Pilkada Purbalingga Digelar 25 November, Hadirkan Lima Panelis, Ini Materi yang Bakal Dikupas

Khusus di Dusun Sepi ada 121 jiwa.

Rinciannya lansia ada 27 orang, balita 28 orang, difabel 4 orang, dewasa 39 orang, anak-anak 28 orang, dan ibu menyusui ada 5 orang.

Kemudian Dusun Kajor ada 125 jiwa.

Rinciannya lansia ada 44 orang, balita ada 30, dewasa ada 27 orang, anak-anak 12 orang, ibu hamil 3 orang, dan ibu menyusui 9 orang.

"Mereka dievakuasi ke TPPS Balai Desa Jrakah sejak Selasa (17/11/2020) malam," kata Tumar seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (21/11/2020).

Sejak Gunung Merapi dinaikkan statusnya menjadi Siaga, kata Tumar, warga di kawasan rawan bencana (KRB) tersebut awalnya tidak mau dievakuasi relawan ke TPPS.

Namun, setelah mendapatkan sosialisasi dari petugas Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Giologi (BPPTKG) Yogyakarta akhirnya mau dievakuasi.

Mereka dievakuasi oleh sukarelawan dan tim siaga desa (TSD) Jrakah menuju lokasi jarak aman dari bahaya erupsi Gunung Merapi di TPPS Balai Desa Jrakah.

"Anak muda dan usia produktif sebagian masih bertahan di rumah."

"Mereka melakukan aktivitas biasa ke ladang dan cari pakan ternaknya," kata dia.

Kalakhar BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, warga kelompok rentan di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah dievakuasi ke TPPS.

Bambang mengatakan, ada tiga TPPS yang disiapkan sebagai tempat pengungsian sementara warga kelompok rentan.

Tiga TPPS itu yakni di Desa Tlogolele, Klakah, dan Jrakah.

"Jumlah warga kelompok rentan yang dievakuasi ke TPPS masih akan terus bertambah," kata dia.

Guna memudahkan evakuasi masyarakat di daerah rawan bencana Gunung Merapi ke desa yang aman, katanya, Pemkab Boyolali membentuk konsep desa persaudaraan atau sister village.

"Sister village kalau di Indonesia desa persaudaraan."

"Atau antara desa yang rawan bencana erupsi Merapi atau KRB 3 dan KRB 2 dengan desa penyangga yang aman," kata Bambang. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Merapi Siaga, 246 Warga Desa Jrakah Boyolali Dievakuasi ke Pengungsian Sementara"

Baca juga: Pamit Pergi Mencari Rumput, Pemuda di Karanggayam Kebumen Ditemukan Tewas di Hutan

Baca juga: Banjir Surut, Jalan Buntu-Sumpiuh Penghubung Banyumas ke Kebumen dan Yogyakarta Lancar Lagi

Baca juga: Vaksin Covid-19 Didistribusikan Mulai Desember di Jateng, Cilacap Dapat Jatah Paling Banyak

Baca juga: Dua Warga Gandrungmangu Dilaporkan Tewas, Hanyut Terbawa Arus Luapan Sungai Darmaji di Cilacap

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved