Berita Hiburan

Gending 'Ladran Gajah Seno' Iringi Dalang Ki Seno Nugroho ke Peristirahatan Terakhir

Dalang Ki Seno Nugroho menginginkan adanya iringan gending jawa jika dirinya meninggal dunia.

Editor: rika irawati
KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO
Pengrawit iringi kepergian Ki Seno Nugroho ke peristirahatan terakhir, Rabu (4/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, YOGYAKARTA - Dalang Ki Seno Nugroho menginginkan adanya iringan gending jawa jika dirinya meninggal dunia.

Gending 'Ladran Gajah Seno' ciptaan Joko Porong pun dimainkan oleh pengrawit dan sinden sekitar pukul 11.07 WIB.

Suasana haru terlihat ketika sinden duduk di lokasi yang sudah disiapkan tepatnya di depan rumah duka di Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, sekitar pukul 10.30 WIB.

Saat akan duduk, 11 sinden tampak tak henti menitikkan air mata.

Sekitar pukul 11.07 WIB gending mulai dimainkan. Saat memainkan gending, para sinden tetap menangis, diringi alunan gamelan dari grup Wargo Laras yang biasa mengiringi Dalang Ki Seno Nugroho.

Baca juga: KABAR DUKA, Dalang Favorit Milenial Ki Seno Nugroho Berpulang

Baca juga: 7 Pelajar Ramaikan Festival Dalang Cilik di Banyumas: Di Pembukaan, Doakan Ki Seno Nugroho

Baca juga: Hasil Sementara Pilpres AS, Joe Biden Unggul Jauh dari Petahana Donald Trump

Baca juga: Kapolri Pertama Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, Ini Profil dan Kiprah Raden Said Soekanto

Pencipta Gending Ladran Gajah Seno, Joko Porong mengatakan, gending itu diciptakan sesuai permintaan Seno, untuk inovasi gending dalam pertunjukannya dua atau tiga tahun lalu.

"Dia hanya minta tolong buatkan gending yang bisa untuk saya istirahat (saat pentas)," ucap Joko.

"Akhirnya saya membuat gending sebenarnya berangkat dari suluknya dalang, saya bawakan dalam gending agar dia (Seno) istirahat," kata Joko di rumah duka, Rabu (4/11/2020).

Joko mengaku tidak mengetahui permintaan Seno untuk diiringi gending ciptaannya.

"Saya baru tahu ini tadi, bahkan saya (bertanya) kenapa harus itu (Gending Ladran Gajah Seno), kenapa harus ngomong itu. Semua pasti enggak ingin (Seno meninggal). Apalagi, gawean (buatan) saya untuk itu (gending meninggal)," ucap dia.

Baca juga: Diduga Dianiaya Majikan saat Bekerja di Singapura, TKW Asal Sukolilo Pati Kini Buta

Baca juga: Wali Kota Semarang Positif Covid-19, Tak Bergejala Tapi Tetap Dirawat di RSUP Dr Kariadi Semarang

Baca juga: Imam Besar FPI Rizieq Shihab Dijadwalkan Tiba di Indonesia 10 November 2020 Pukul 09.00 WIB

Baca juga: Petani di Cepu Blora Ditemukan Tewas di Gubuk Sawah, Sebelumnya Mengeluh Sakit di Dada

Joko mengaku, sebagai teman sudah seperti keluarga besar sejak berteman sekitar tahun 1989.

Bahkan sudah tinggal di rumah Seno, dan sudah dianggap sebagai keluarga.

Dirinya juga sering bermusuhan karena idealis masing-masing. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beri Penghormatan Terakhir untuk Dalang Ki Seno, Belasan Sinden Menyanyikan Gending Ladran Gajah".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved