Penanganan Corona

Tidak Segera Ditangani Petugas Medis, Warga Jebres Solo Meninggal Saat Jalani Karantina Mandiri

Warga berjenis kelamin perempuan dan berinisial W (73) itu sudah menjalani karantina mandiri sejak 26 Oktober 2020 bersama keluarga.

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: deni setiawan
TRIBUN BANYUMAS/MUHAMMAD SHOLEKAN
Seorang warga Jebres Surakarta meninggal dunia saat jalani karantina mandiri. Petugas dari PMI dan BPBD mengenakan APD lengkap memasukkan peti jenazah ke dalam ambulans, Senin (2/11/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SOLO - Seorang warga Jebres, Kota Surakarta meninggal dunia saat menjalani karantina mandiri, Senin (2/11/2020).

Warga berjenis kelamin perempuan dan berinisial W (73) itu sudah menjalani karantina mandiri sejak 26 Oktober 2020 bersama keluarga.

Namun, pihak keluarga membantah, mereka menjalani karantina mandiri sejak Minggu (1/11/2020).

Baca juga: UMP 2021 di Jawa Barat Tidak Naik Sesuai SE Menaker, Ini Alasan Gubernur Ridwan Kamil

Baca juga: Mulai Besok Kendaraan Bermotor Dilarang Masuk Kawasan Malioboro, Sekda DIY: Kami Uji Coba Dua Pekan

Baca juga: Viral Bocah SMP Injak Makam Pahlawan di Lampung, Begini Kelanjutannya

Baca juga: Terinsipasi Vokalis Joy Division, Ini Nama Anak Kedua Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck

Satu keluarga itu menjalani karantina mandiri lantaran sebelumnya anak dari W dengan inisial S meninggal dunia dan dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.

Hasil itu didapat setelah S dimakamkan.

Dari keterangan pihak keluarga, S dimakamkan tidak dengan protokol kesehatan pemakaman pasien terkonfirmasi Covid-19.

Pihak keluarga, Tiara Cahyaningtyas yang merupakan cucu dari W menuturkan, sang nenek meninggal pada Senin (2/11/2020) sekira pukul 07.00.

Namun ketika menghubungi Puskesmas setempat tak kunjung mendapat penanganan.

Pantauan Tribunbanyumas.com, Senin (2/11/2020), petugas dari BPBD Kota Surakarta datang sekira pukul 13.00.

Sementara, ambulans dari PMI Cabang Surakarta datang pukul 14.20 lengkap dengan alat pelindung diri (APD).

"Seharian kami menunggu di sini."

"Kami telpon ke Puskesmas, lapor jawabannya cuman nunggu-nunggu saja," ucap Tiara kepada Tribunbanyumas.com, Senin (2/11/2020).

Tiara menuturkan, dia hanya minta kepada Puskesmas datang ke rumahnya untuk memeriksa sang nenek.

"Ke sini, mbahnya diperiksa sebentar."

"Diginiin apa diginiin gitu."

Sumber: Tribun Banyumas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved