Liga 1 2020

GM PSIS Semarang: Klub Sudah Terancam Bangkrut, Subsidi Rp 800 Juta Juga Belum Cair

Dalam perencanaan lanjutan kompetisi 2020 pada awal tahun depan tersebut, pihaknya akan kembali berkomunikasi dengan banyak pihak.

TribunBanyumas.com/Franciskus Ariel Saputra
GM PSIS Semarang, Wahyu 'Liluk' Winarto. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG  - General PSIS Semarang, Wahyu Liluk Winarto menyebut sangat terpukul dengan penundaan kembali kompetisi.

Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 dipastikan tak akan berjalan hingga akhir tahun ini.

Seluruh kompetisi baru bisa jalan kembali pada tahun depan.

Menurut Liluk, ditundanya kembali Liga 1 membuat klub-klub peserta terancam bangkrut.

Baca juga: Digembleng 2 Bulan di Kroasia Bersama Timnas U-19, Mental Bek PSIS Pratama Arhan Lebih Terasah

Baca juga: PSIS Semarang Tunggu Kepastian Nasib Liga 1 2020, Liluk: PSSI Terlalu Sering Beri Janji Manis

Baca juga: Inilah Sosok Penemu Bakat Wonderkid PSIS Semarang, Talenta Septian David Maulana Terlihat Sejak SD

Baca juga: Lima Pemain PSIS Semarang Usia 16 Tahun Dipanggil, Ikuti Program Garuda Select III di Sentul Bogor

Sebab, selama menunggu kepastian kompetisi anggaran operasional tetap berjalan.

Sementara, selama penundaan kompetisi klub tak mendapatkan pemasukan.

Lebih dari itu, Liluk menyebut pihaknya belum mendapat subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) senilai Rp 800 juta.

"Jadi dengan pengalaman gagal dilanjutkan dua kali, klub ini dari segi keuangan hancur."

"Apalagi PSSI belum mencairkan subsidi Rp 800 juta, harusnya kan cair."

"Kalau ngomong mau melanjutkan tentunya September 2020 sudah mencairkan subsidi," kata Liluk kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (30/10/2020).

"Belum ada kepastian sama sekali soal status kompetisi, kalau begini klub bisa bangkrut," tambahnya.

Soal penundaan kompetisi, beredar kabar jika Liga 1 efektif bisa berjalan pada Februari 2021.

Liluk mengatakan, hal tersebut harusnya bisa lebih dipertegas seperti apa maksudnya.

"Mungkin perlu diperjelas terlebih dahulu artinya mulai Februari 2021 itu."

"Lanjut atau mulai kompetisi baru?"

"Itu yang perlu dipastikan dan PSSI ini selalu memberikan angin segar."

"Tapi kenyataannya yang diketahui bersama bahwa itu tidak bisa dan selalu gagal," ungkapnya.

Belum adanya status kompetisi yang jelas dikatakan pria berusia 46 tahun tersebut, manajemen Mahesa Jenar tak bisa membuat rencana atau langkah menghadapi kompetisi.

"Kami belum berani bertindak apapun sebelum ada kepastian apakah tahun depan itu lanjutan atau kompetisi baru," katanya.

Dikatakan Liluk, idealnya kompetisi musim ini baiknya dianggap sudah selesai.

Dan pada saat kompetisi kembali berjalan tahun depan, dimulai dengan musim yang baru.

Bila memaksakan kompetisi tahun ini masih harus dilanjutkan, dampaknya terjadi untuk kompetisi musim 2021.

Sebab seperti diketahui, akan ada dua event besar yang bakal digelar tahun depan.

Yakni Piala Dunia U-20 dan PON Papua 2021.

Belum lagi libur kompetisi saat masa Lebaran 2021.

Baca juga: Debat Pilbup Semarang Digelar Cuma Sekali, Ini Jadwal dan Aturan Pelaksanaannya

Baca juga: 2.500 Alat Peraga Kampanye di Kota Semarang Langgar Aturan, Akan Ditertibkan Pekan Depan

Baca juga: 5 Bioskop di Kota Semarang Boleh Buka Lagi di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Daftarnya

Baca juga: Reaktif Corona, Satu Pengunjung Wisata Dusun Semilir Kabupaten Semarang, Tes Acak Dinkes Jateng

"Ya menurut kami berhenti saja, 1 November 2020 saja sudah jelas tidak bisa."

"1 Desember 2020 jelas tidak bisa lagi karena Pilkada Serentak."

"1 Januari kami kira momentumnya juga tidak tepat karena sudah masuk ke 2021."

"Kami juga sudah ada jadwal Piala Dunia, Lebaran, PON, mungkin juga jadwal tahun depan akan kacau," katanya.

"Harusnya PSSI lebih bijak menyelesaikan dan memberikan kepastian serta memikirkan klub," pungkas Liluk.

Sementara itu, sebagai operator Extraordinary Competition Liga 1 2020 dan Liga 2 2020, PT LIB merespon positif keputusan itu.

Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita menyatakan, pihaknya akan bergerak cepat untuk menjalankan amanah yang sudah diberikan PSSI tersebut.

"Dalam waktu dekat akan mencari solusi yang terbaik bagi kelanjutan kompetisi musim 2020."

"Segala aspek akan kami pertimbangkan agar bisa menentukan kebijakan yang paling tepat dari situasi yang dihadapi sepak bola Indonesia saat ini," jelas Akhmad Hadian Lukita.

Lebih lanjut Akhmad Hadian Lukita menegaskan, dalam perencanaan lanjutan kompetisi 2020 pada awal tahun depan tersebut, pihaknya akan kembali berkomunikasi dengan banyak pihak.

Tidak hanya klub-klub yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2, namun juga akan berkoordinasi dengan kepolisian.

Termasuk pemerintah terkait, para sponsor, juga host broadcaster selaku pemegang hak siar.

"Perlu kami komunikasikan dengan beberapa pihak karena akan berhubungan langsung dengan kelancaran kompetisi."

"Lalu detail dan transparansi pembiayaan secara keseluruhan."

"Sampai dengan efektivitas informasi ke masyarakat pecinta sepak bola nasional," tambah Lukita. (F Ariel Setiaputra)

Baca juga: Truk Boks Alami Rem Blong di Karangreja Purbalingga, Sopir Banting Setir ke Jalur Penyelamat

Baca juga: Hasil Seleksi CPNS 2019 Karanganyar Sudah Diumumkan, Bisa Diakses Melalui Link Berikut Ini

Baca juga: Pilkada Kabupaten Wonosobo, Bawaslu Gaet 750 Pengawas Partisipatif, Ini Tugas Mereka

Baca juga: 1 November 2020, Seluruh Tempat Wisata Dibuka Lagi di Kota Tegal, Termasuk Hiburan Malam

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved