Berita Tegal

Anak Punk Sering Bikin Warga Was-was, Berharap Ada Pengawasan di Pertigaan Gili Tugel Kota Tegal

Belasan pemuda dinilai telah membuat gaduh di jalan protokol Kota Tegal atau tepatnya di Pertigaan Gili Tugel Kota Tegal, Selasa (27/10/2020) malam.

TRIBUN BANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Belasan anak muda atau anak punk menyeberang di Pertigaan Gili Tugel Kota Tegal, setelah gagal memberhentikan mobil pikap, pada Selasa (27/10/2020) malam. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Belasan anak muda berkumpul dan membuat gaduh di jalan protokol Kota Tegal atau tepatnya di Pertigaan Gili Tugel Kota Tegal, Selasa (27/10/2020) malam.

Mereka bolak-balik secara rombongan di tengah jalan sehingga pengendara yang sedang melintas terganggu.

Dalam pantauan Tribunbanyumas.com, Selasa (27/10/2020) petang, belasan anak muda itu hendak memberhentikan mobil pikap untuk mengompreng.

Baca juga: Tingkat Kepatuhan Masih Sedang, Pemkot Tegal Berambisi Bangun Mal Pelayanan Publik

Baca juga: Proyek Sudah Capai 70 Persen, Jalingkut Brebes- Kota Tegal Bisa Difungsikan 2021

Baca juga: 40 Warganya Memilih Berobat ke Luar Daerah, Bupati Tegal Umi Azizah: Sakitnya Tuh di Sini

Baca juga: Tahun Ini 159 Anak Pesisir Kota Tegal Terancam Putus Sekolah, Solusi Disdikbud: Rintis Sekolah Laut

Tiga orang berusaha memberhentikan mobil pikap yang melaju ke arah selatan.

Setelah mobil berhenti, rombongan yang lain berlari ke tengah jalan berusaha naik ke mobil tersebut.

Namun kendaraan tersebut kembali melaju setelah mengetahui jumlah anak-anak muda itu begitu banyak.

Seorang warga, Ahmad (46) menyayangkan tidak adanya pantauan di arus lalu lintas perkotaan.

Dia mengatakan, anak-anak muda itu penampilannya seperti anak punk.

Jumlahnya diperkirakan ada 15 orang.

Menurut Ahmad, aksi memberhentikan mobil itu membahayakan bagi pengendara lain dan diri mereka sendiri.

"Mereka mengganggu arus lalu lintas."

"Tadi saja saat memberhentikan pikap, semua kumpul di tengah jalan," kata Ahmad, warga yang sedang menyantap makan malam di warung dekat Perempatan Gili Tugel.

Ahmad menilai, di sisi lain Pertigaan Gili Tugel cukup padat oleh kendaraan yang berlalu lalang.

Baik dari arah barat, utara, maupun selatan.

Dia berharap, ada pantauan dari lembaga terkait untuk memantau arus lalu lintas di jalur perkotaan.

"Semoga tidak ada lagi rombongan seperti itu."

"Ngeri lihatnya. Kalau pikap tetap jalan tidak mau berhenti bagaimana, kan tertabrak mereka," ungkapnya. (Fajar Bahruddin Achmad)

Baca juga: Bukannya Lapor Polisi, Uang Palsu yang Didapat Pemuda Asal Purbalingga Ini Justru untuk Beli Ponsel

Baca juga: Personel Tanggap Bencana Disiagakan, Berikut Peta Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Purbalingga

Baca juga: Khawatir Muncul Covid-19 Gelombang Tiga, Warga Purbalingga Diharapkan Tidak Bepergian Luar Kota

Baca juga: Gunakan Aplikasi Jual Beli, Pemuda Asal Karanganyar Purbalingga Ini Jadi Pemasok Obat Terlarang

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved