Berita Tegal
Cara Unik Bule Spanyol Kampanyekan Zero Waste, Bersama Rafli Gowes dari Yogyakarta Hingga Aceh
Rafli mengatakan, dalam perjalanan menuju nol kilometer di Sabang, ia dan Maia melakukan kampanye bebas sampah plastik.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Pesepeda asal Cimahi Jawa Barat dan Spanyol, Rafli Purnama (21) dan Maia Lan (24), melakukan kampanye zero waste atau bebas sampah dengan cara bersepeda menelusuri Indonesia bagian barat.
Mereka memulai star dari Nol Kilometer Yogyakarta, pada Selasa (20/10/2020).
Kemudian akan mengakhiri perjalanan di Tugu Kilometer Nol Indonesia di Kota Sabang, Aceh.
Baca juga: Tahun Ini 159 Anak Pesisir Kota Tegal Terancam Putus Sekolah, Solusi Disdikbud: Rintis Sekolah Laut
Baca juga: 40 Warganya Memilih Berobat ke Luar Daerah, Bupati Tegal Umi Azizah: Sakitnya Tuh di Sini
Baca juga: Penertiban PKL, Anggota Satpol PP Kota Tegal Disiram Bensin, Polisi Masih Kumpulkan Bukti
Baca juga: Proyek Sudah Capai 70 Persen, Jalingkut Brebes- Kota Tegal Bisa Difungsikan 2021
Rafli mengatakan, dalam perjalanan menuju nol kilometer di Sabang, ia dan Maia melakukan kampanye bebas sampah plastik.
Mengajak masyarakat mengurangi sampah, bahkan jika bisa mendaur ulang sampah tersebut.
Ia mengatakan, perjalanan mereka juga menggunakan bahan daur ulang.
Seperti jerigen bekas yang digunakan untuk wadah barang di kanan kiri sepeda.
Rafli menjelaskan, untuk model kampanye dilakukan dengan cara sharing bersama masyarakat yang ditemui di setiap daerah.
"Kadang ada yang suka tanya mengapa bawa jerigen."
"Lalu kami sharing, ini bisa didaur ulang."
"Kami contohkan juga untuk mengurangi sampah, misal tidak pakai sedotan," kata Rafli saat beristirahat di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Minggu (25/10/2020).

Ajakan untuk mengurangi sampah juga selalu disampaikan oleh pesepeda asal Spanyol, Maia.
Maia mengatakan, untuk air minum selama di perjalanan, ia dan Rafli memakai jerigen berukuran 6 liter.
Mereka tidak membeli air mineral botol.
Jika air minum habis, akan diisi ulang di tempat masyarakat yang menjadi pemberhentian untuk istirahat.