Berita Banyumas

Lindungi Lansia dari Virus Covid-19, Pemkab Banyumas Beri Gelang dan Pantau di Aplikasi Jiwong Jiga

Program Jiwong Jiga memanfaatkan aplikasi di smartphone untuk memantau lansia, utamanya yang punya penyakit-penyakit berat.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rika irawati

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Siji Wong Siji Jaga (Jiwong Jiga) adalah program Pemerintah Kabupaten Banyumas dimana setiap orang yang sehat menjaga satu lansia rentan.

Warga yang sehat bertugas mengawasi dan mengingatkan para lansia, terutama yang memiliki penyakit penyerta, supaya terhindar dari Covid-19.

Program Jiwong Jiga memanfaatkan aplikasi di smartphone untuk memantau lansia, utamanya yang punya penyakit-penyakit berat.

Dalam program tersebut, warga yang masuk kategori berisiko tinggi tertular Covid-19 adalah para lansia berumur lebih dari 55 tahun.

Baca juga: Pemkab Banyumas Cegah Warga Berisiko Tinggi Tertular Covid-19 Lewat Program Ji Wong Jiga

Baca juga: Ingin Lindungi Lansia dari Covid-19, Bupati Banyumas Bakal Turun ke Desa Ingatkan Protokol Kesehatan

Baca juga: Lansia Produktif, Berawal dari Kegiatan Senam, Kelompok Mekarsari Banjarnegara Bikin Sabun Cuci

Baca juga: Lansia Punya Kebiasaan Minum 2 Gelas Kopi Setiap Hari? Ini Kata Dokter RSI Banjarnegara

Berdasarkan data nasional penderita Covid-19, sebanyak 44 persen yang meninggal adalah kelompok lansia rentan yang mempunyai penyakit bawaan.

Kemudian, kelompok kedua yang mesti diawasi adalah ibu hamil.

"Jangan ada lagi orang meninggal karena Covid-19. Covid-19 itu seperti algojo bagi warga yang mempunyai penyakit pemberat," ujar Bupati Banyumas Achmad Husein seusai meresmikan Kampung Jaga Komorbid di Desa Danaraja, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Senin (19/10/2020).

Bupati juga mengharapkan peran RS Banyumas untuk menjadi pengampu seluruh desa, kecamatan, di Banyumas agar program Jiwong Jiga ini sukses.

Alur pelaksanaan Kampung Jaga Komorbid atau Jiwong Jiga, diawali dari setiap desa dan kelurahan se-Banyumas mendata warga yang berisiko tinggi terkena Covid-19 sesuai KTP dan jenis komorbid.

Pihak desa kemudian menunjuk orang yang akan ditugasi menjaga lansia, terutama yang mempunyai penyakit penyerta.

Data yang masuk kemudian dilaporkan dan dimasukan ke aplikasi Jiwong Jiga.

Bupati Banyumas Achmad Husein menunjukkan aplikasi Jiwong Jiga yan berfungsi memantau dan berisi sejumlah program untuk mencegah lansia, terutama dengan penyakit pemberat, tertular virus Covid-19.
Bupati Banyumas Achmad Husein menunjukkan aplikasi Jiwong Jiga yan berfungsi memantau dan berisi sejumlah program untuk mencegah lansia, terutama dengan penyakit pemberat, tertular virus Covid-19. (TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

Kegiatannya di antaranya, mengedukasi atau sosialisasi, terutama memberikan pengertian tentang bahaya Covid-19.

Kemudian, mengawasi lansia jika ada keluhan gejala mirip Covid-19 dan segera melaporkan kepada petugas satgas Covid-19 di wilayah mereka.

Juga, ada program menyediakan makanan bergizi untuk lansia yang berisiko tinggi terkena Covid-19.

Selain itu, petugas juga harus mengawasi lansia supaya memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, rajin berolahraga, dan tetap di rumah saja.

Tidak lupa, mengawasi supaya minum obat secara teratur, sesuai anjuran dokter dan tidur cukup.

Husein mengatakan, dipilihnya Desa Danaraja sebagai Kampung Jaga Komorbid karena di desa ini, jumlah lansia dengan penyakit pemberat, terbilang kecil.

"Ini kecil, hanya 2 RW dan 6 RT. Lansia dengan penyakit ada 66 orang. Ini bisa menjadi pilot project," imbuh bupati.

Baca juga: Update Kasus Corona di Tegal: 4 Pedagang Margasari Positif Covid-19, Muncul 3 Klaster Keluarga

Baca juga: Pamit Ke Sawah, Warga Petungkriyono Pekalongan Tak Pernah Pulang

Baca juga: BLT Pekerja Gelombang 2 Bakal Disalurkan Sebelum November

Baca juga: Sulit Menyisihkan Uang untuk Menabung? Coba Metode Kakeibo dari Jepang Ini

Tidak hanya dipantau melalui aplikasi, para lansia tersebut juga harus memakai gelang khusus yang menandakan dia adalah lansia yang harus dilindungi.

Nantinya, bupati akan membuat tim kecil yang bertugas menginput dan menganalisa sejauh mana program tersebut berjalan.

Menurutnya, data-data tersebut menjadi modal awal jika nantinya vaksin sudah ada dan para lansia itulah yang akan menjadi prioritas.

Salah seorang warga rentan, Edi Ahmadi (67) bercerita, dirinya memiliki beberapa penyakit menahun.

"Saya ada sakit mag, asam urat, hingga alergi dingin. Jika alergi kambuh maka biasanya flu," ujarnya.

Pria yang bekerja di Puskesmas Banyumas sebagai penjaga parkir ini mengaku rajin mencuci tangan dan bersih-bersih semenjak merebaknya wabah Covid-19.

"Saya sering pegang uang jadi setiap kali menerima uang parkir, saya usahakan selalu mencuci tangan," ujarnya.(Tribunbanyumas/jti)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved