Penanganan Corona
Santri Sembuh Covid-19 Terus Bertambah di Banyumas, 159 Orang Sudah Kembali ke Ponpes
Juru bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas, Enjang Burhanudin Yusuf mengatakan, 90 persen kondisi para santri sehat.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Setelah 328 santri dinyatakan positif Covid-19, hingga Senin (12/10/2020), 159 santri sudah dinyatakan sembuh.
Tingkat kesembuhan klaster pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Banyumas terbilang cukup tinggi.
Hasil tersebut didapat dari swab lanjutan bagi para santri yang dikarantina di Pondok Slamet dan Wisma Wijayakusuma.
Baca juga: Update Klaster Ziarah di Banyumas, 31 Warga Desa Cikembulan Positif Covid-19, Dikarantina di RS
Baca juga: Kasus Depresi Terus Meningkat di Masa Pandemi, RSUD Banyumas Buka Layanan Konsultasi Online
Baca juga: Tersangka Beri Uang Jajan Rp 50 Ribu Seusai Cabuli Gadis Bawah Umur di Wangon Banyumas
Baca juga: Terbongkar! Kasus Perdagangan Anak di Banyumas, Orangtua Curiga Ada Benjolan di Alat Vital Anaknya
"Dari 328 positif, 159 di antaranya sudah sembuh dan pulang ke ponpesnya."
"Sementara yang dikarantina sebagian masih ada," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas, Sadiyanto kepada Tribunbanyumas.com, Senin (12/10/2020).
Sementara para santri OTG lainnya masih melakukan karantina di tiga lokasi berbeda yaitu di Balai Diklat Baturaden, Wisma Wijayakusuma, dan Wisma Pondok Slamet, Baturaden.
Sebagian besar kondisi santri dalam kondisi sehat, sehingga tingkat kesembuhannya tinggi.
Sadiyanto menjelaskan, seluruh hasil swab kalangan santri sudah keluar, yaitu sebanyak 631 orang.
Dan hasilnya masih sama, yaitu 328 orang dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, Juru bicara Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Banyumas, Enjang Burhanudin Yusuf mengatakan, 90 persen kondisi para santri sehat.
Pihaknya akan mendatangi secara berkala ponpes di Banyumas yang penghuninya memiliki mobilitas tinggi sehingga berisiko tinggi pula terpapar Covid-19.
Hal itu dilakukan guna memantau langsung penerapan protokol kesehatan dan memastikan kondisi para santri serta gurunya sehat.
"Ada sekira 30 pondok pesantren yang berisiko tinggi karena banyak santri yang berasal dari luar daerah, ini akan kami pantau terus," terangnya.
Data jumlah pondok pesantren di Banyumas ada 190 pondok.
Dengan total jumlah santri mencapai 29 ribu lebih dan sebagian dari para santri ini berasal dari kota-kota di luar Banyumas.
Dari 328 orang, yang merupakan warga Banyumas hanya 120 santri.
Sadiyanto menambahkan, angka reproduksi rate di Banyumas saat ini berada di angka 0.61 atau sudah di bawah 1.
Kemudian angka positivity rate berada di angka 3.90.
"Angka positivity rate memang naik karena cukup banyak kejadian positif terutama dari Klaster Ponpes," terangnya.
Angka kematiannya saat ini sekira 2,09 persen.
Sedangkan angka kesembuhannya 71,06 persen. (Permata Putra Sejati)
Disclaimer Tribun Banyumas
Bersama kita lawan virus corona.
Tribunbanyumas.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: Wayang Suket Purbalingga Jadi WBTB Tingkat Nasional, Ini Tugas Badriyanto Sebagai Pewaris
Baca juga: Masih Ditemukan Daftar Pemilih Potensi Bermasalah di Purbalingga, Bawaslu: Jumlahnya Capai 2.959
Baca juga: Keberhasilan Susianti, Pengusaha Mikro Purbalingga Beralih Usaha Baru di Tengah Pandemi
Baca juga: Asyik, Bantuan untuk UMKM di Purbalingga Sudah Mulai Cair, Disalurkan Melalui BRI