Berita Kesehatan
Kasus Depresi Terus Meningkat di Masa Pandemi, RSUD Banyumas Buka Layanan Konsultasi Online
RSUD Banyumas membuka layanan konsultasi dan pelayanan masalah-masalah kesehatan jiwa akibat pandemi Covid-19 yang dapat diakses secara online.
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANYUMAS - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir mengakibatkan kasus depresi di masyarakat meningkat.
Kepala Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas, dr Hilma Paramita mengungkapkan, berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDKJI) sebanyak 57,6 persen pasien yang melakukan swaperiksa terindikasi mengalami gejala depresi.
• Tersangka Beri Uang Jajan Rp 50 Ribu Seusai Cabuli Gadis Bawah Umur di Wangon Banyumas
• Terbongkar! Kasus Perdagangan Anak di Banyumas, Orangtua Curiga Ada Benjolan di Alat Vital Anaknya
• 11 Oktober Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Purwokerto, Berlangsung Selama Delapan Detik
• Triyono Sudah Berganti Nama, Napi Kasus Penipuan Berkedok MLM Ditangkap Tim Kejari Purwokerto
"Pandemi Covid-19 ini telah membuat perubahan semua aspek kehidupan masyarakat," kata Hilma seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/10/3020).
Menurut Hilma terdapat beberapa faktor yang menyebabkan stres psikologi.
Seperti pembatasan aktivitas masyarakat, masalah ekonomi, ketidakpastian kapan pandemi berakhir, kecemasan kondisi masa depan, dan pemberitaan yang mengerikan.
Untuk itu, kata Hilma, RSUD Banyumas membuka layanan konsultasi dan pelayanan masalah-masalah kesehatan jiwa akibat pandemi Covid-19 yang dapat diakses secara online.
"Ada beberapa media sosial yang bisa diakses untuk konsultasi."
"Ada Facebook, Instagram, dan Youtube, nama akunnya RSUD Banyumas."
"Atau melalui aplikasi online Regomas, ini aplikasi pendaftaran online dan bisa tanya-tanya juga," ujar Hilma.
Sementara itu, dokter spesialis kesehatan kejiwaan di Instalasi Pelayanan Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas, Basiran mengatakan, belum dapat merinci orang yang mengalami gangguan jiwa akibat pandemi Covid-19.
"Saat pandemi, banyak sekali orang mengalami depresi, karena apa?"
"Karena kehilangan sesuatu yang dicintai."
"Depresi itu ada ringan, sedang dan berat," kata Basiran.
Basiran mengatakan, orang yang mengalami depresi tingkat berat menjalani perawatan di rumah sakit.
Kemudian orang yang mengalami depresi sedang biasanya hanya melakukan konsultasi.