Berita Purbalingga
Sekda Purbalingga Didatangi Kader PDIP, Minta Klarifikasi Soal Isi Rekaman di Medsos, Ini Hasilnya
Pada rekaman itu, diduga Sekda menyudutkan Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR Bambang Irawan dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pengurus dan kader PDI Perjuangan temui Sekda Kabupaten Purbalingga, Wahyu Kontardi di Kompleks Kantor Setda Kabupaten Purbalingga, Rabu (23/9/2020).
Kehadiran mereka untuk mengklarifikasi beredarnya rekaman suara diduga Sekda Kabupaten Purbalingga di media sosial (medsos).
Pada rekaman itu, diduga Sekda menyudutkan Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR Bambang Irawan dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Dimana keduanya notabene merupakan kader PDIP.
• Seusai Pengambilan Nomor Urut, Paslon Tiwi-Dono Gelar Deklarasi di Bioskop Braling Purbalingga
• Pengundian Nomor Urut Pilkada Purbalingga, Paslon Oji-Jeni Dipastikan Tidak Bisa Hadir ke KPU
• Atasi Kelangkaan Urea, Kementan Sarankan Petani Purbalingga Pakai Pupuk Majemuk
• Guru Olahraga SDN 03 Makam Purbalingga Bernapas Lega, Kasus Berakhir Damai dan Ditutup Kejaksaan
Saat pertemuan Sekda Wahyu Kontardi didampingi Asisten 2 Agus Winarno, Kepala Bapelitbangda Siswanto, Kepala Bakeuda Subeno.
Sekretaris DPRD Tri Gunawan Setyadi, Kabag Hukum Setda Sugeng Subroto, dan Perwakilan Kabag Umum Setda Sokheh.
Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Purbalingga, Karseno mengatakan, kedatangan mereka karena ingin meminta penjelasan secara langsung Sekda Wahyu Kontardi.
Hal ini dikarenakan dinamika politik sedang menghangat sehubungan dengan Pilkada Kabupaten Purbalingga 2020.
Pihaknya merasa dirugikan dengan beredarnya rekaman tersebut dan bisa dijadikan media kampanye hitam.
Pasalnya, PDI Perjuangan saat ini mengusung Tiwi sebagai calon Bupati berpasangan dengan calon Wakil Bupati Sudono.
“Kami datang ingin meminta penjelasan kepada Sekda."
"Bagaimana beredarnya rekaman tersebut."
"Sekda menyampaikan bahwa dia sama sekali tidak tahu menahu jika rekaman tersebut beredar luas di masyarakat maupun medsos,” jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (23/9/2020).
Pihaknya merasa dirugikan terutama PDIP terkait adanya rekaman yang disebarluaskan itu.
“Kami datang bersama sejumlah relawan PDIP ingin klarifikasi saja ke Sekda,” ujarnya.
Karseno mengatakan, pada kesempatan tersebut Sekda Wahyu Kontardi memberikan penjelasan tentang isi dari pembicaraan yang beredar.
Sekda mengakui dan minta maaf atas kejadian tersebut.
“Beliau mengakui kesalahan serta meminta maaf atas kejadian tersebut yang telah menimbulkan kegaduhan," ujar dia.
Ia menuturkan, pada rekaman itu membahas tentang tentang pengalihan status rumah dinas.
Sekda menyampaikan bahwa mekanisme pengalihan aset berstatus rumah dinas Sekda menjadi rumah dinas Ketua DPRD sudah diproses.
Yakni melalui mekanisme yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Terkait dengan isi percakapan tentang pengalihan status rumah dinas, Sekda menyampaikan tentang mekanisme pengalihan aset berstatus rumah dinas,” ujar Karseno.
Setelah pertemuan, Sekda Purbalingga Wahyu Kontardi enggan diwawancarai terkait pertemuan tersebut.
Dirinya memilih menghindar dari awak media dan langsung ke mobil dinasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Sikap Marah Gubernur Jateng Menuai Kritikan Dewan, Yudi Indras: Tidak Hanya Pencitraan di Medsos
• Mulai Memasuki Pancaroba di Banjarnegara, Kalibening Rawan Longsor, Camat Minta Kades Lebih Waspada
• Lokasi Proyek Tol Solo-Yogyakarta di Klaten Sudah Disetujui Gubernur Jateng, Bakal Lintasi 50 Desa
• Paslon Enam Daerah di Jateng Ini Bakal Lawan Kotak Kosong, Cuma Satu Bukan Paslon Petahana