Berita Jawa Tengah
Sikap Marah Gubernur Jateng Menuai Kritikan Dewan, Yudi Indras: Tidak Hanya Pencitraan di Medsos
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan, Gubernur sudah beberapa kali terlihat marah kepada masyarakat.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Seusai marah- marah di kantin Gedung DPRD Jateng, Gubernur Ganjar Pranowo dikritik beberapa kalangan dewan.
Kemarahan Gubernur Jawa Tengah saat menertibkan pengunjung kantin DPRD Jateng disebut terlalu berlebihan.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mengatakan, Gubernur sudah beberapa kali terlihat marah kepada masyarakat.
Bahkan di beberapa wilayah, terakhir di kantin DPRD Jateng.
• Angka Kematian Akibat Covid-19 di Jateng Masuk Tiga Besar Nasional, Fraksi PKS DPRD Usulkan Ini
• Simulasi KBM Tatap Muka Lagi Dievaluasi, Gubernur Jateng: Jadi Pedoman Sistem Adaptasi Sekolah
• Usulan Pilkada Serentak Ditunda, Gubernur Jateng: Dahulu Sudah Saya Usulkan Secara E-Voting
• KPU Bolehkan Konser Musik Saat Kampanye Pilkada, Gubernur Jateng: Ora Usahlah, Kanggo Ngopo
"Gubernur Jawa Tengah sebagai penanggungjawab penanganan Covid-19 semestinya lebih santun."
"Merangkul masyarakat dalam memberikan pemahaman terkait hal itu," kata Yudi kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (23/9/2020).
Menurutnya, bukan kemarahan yang mesti ditonjolkan seorang kepala daerah.
Namun program sosialisasi secara lebih masif yang menyasar ke masyarakat lebih luas lagi.
Masih adanya pelanggaran protokol kesehatan, kata dia, menunjukkan sosialisasi yang dilakukan pemerintah belum berhasil.
Sosialisasi masif itu mestinya dilakukan di semua daerah.
Termasuk wilayah- wilayah yang jauh dari ibu kota provinsi, semisal Kabupaten Brebes, Rembang, maupun Cilacap.
"Sosialisasi harusnya benar-benar masif karena dukungan anggaran juga besar."
"Tidak hanya untuk kepentingan pencitraan di media sosial (medsos)," tutur Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.
Dia khawatir jika penanganan Covid-19 terlihat baik di medsos, namun kenyataan lonjakan kasus tetap tinggi.