Berita Jawa Tengah
Ini Tren Baru Virtual Tour, Wisatawan Bisa Jelajahi Dieng dari Ruang Digital
Menurut Dhimas, virtual tour akan memberikan referensi ke wisatawan sebelum mereka berkunjung ke objek wisata langsung nantinya.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat membatasi aktivitasnya untuk mencegah penularan virus corona.
Masyarakat harus menahan diri bepergian untuk urusan yang tidak mendesak, termasuk berwisata.
Padahal, wisata sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat modern yang teragendakan setiap tahun.
Kerinduan untuk plesiran tak terbendung setelah berbulan-bulan masyarakat berdiam diri di rumah karena pandemi.
• Ini Sorotan dan Apresiasi Berbagai Fraksi di DPRD Terhadap Kinerja Pemkab Banjarnegara
• Usaha Madu Klanceng Dinilai Paling Beruntung di Masa Pandemi, Ini Kata Peternak di Banjarnegara
• Begini Gambaran Prosesi Potong Rambut Gimbal di Dieng Banjarnegara, Tetap Sakral Meski Sederhana
• Silaturahmi Kebangsaan di Banjarnegara, Wantimpres Habib Luthfi Singgung Rasa Handarbeni
Kini, di era normal baru, banyak destinasi wisata telah dibuka, termasuk Dieng, Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah.
Tetapi belum semua wisatawan mau memanfaatkan momentum itu untuk melepas kerinduannya.
Aspek kesehatan jadi alasan utama sebagian masyarakat masih enggan berkunjung ke objek wisata.
Pasalnya, pandemi masih berlangsung.
Tapi kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan wisatanya tanpa harus bertandang.
Wisata virtual (virtual tour) adalah tren baru tentang cara berwisata tanpa harus mendatangi objek tujuan.
Ini sekaligus menjadi peluang bagi pelaku industri pariwisata agar tetap bisa melayani pelanggan di tengah masa pandemi.
"Banyak yang belum bisa ke objek wisata langsung."
"Ingin melihat-lihat terlebih dahulu secara virtual," kata tour guide di Dieng, Dhimas Ferdianto kepada Tribunbanyumas.com, Senin (21/9)
Dhimas adalah seorang tour guide yang biasa memandu wisatawan di suatu lokasi atau destinasi wisata, termasuk Dieng.
Pandemi diakuinya sangat berdampak terhadap industri pariwisata, termasuk biro perjalanan tempat dia bernaung.
Ia pun ikut menganggur selama tidak ada perjalanan wisata.
Inovasi baru virtual tour sedikit membawa angin segar baginya.
Ia masih bisa menjual jasanya dengan menjadi pemandu wisata virtual.
Dia bertugas memandu wisatawan yang ingin menjelajah Dieng secara virtual.
"Pas pandemi tidak ada perjalanan wisata, saya jadi guide di virtual tour," katanya.
Sambil berwisata virtual, tour guide akan menjelaskan seluk beluk dan keunikan destinasi wisata, hingga sejarah dan budaya yang menyertainya.
Meski digelar secara virtual, wisatawan bisa ikut merasakan keindahan destinasi.
Pengetahuan wisatawan mengenai destinasi itu pun bertambah.
Meski begitu, pengalaman berkunjung dan menikmati destinasi langsung tetap tak tergantikan.
Menurut Dhimas, virtual tour akan memberikan referensi ke wisatawan sebelum mereka berkunjung ke objek wisata langsung nantinya.
Ini sekaligus menjadi ajang promosi bagi para pelaku pariwisata untuk memperkenalkan keistimewaan destinasi ke calon wisatawan.
"Sebagai promosi juga, supaya mereka tertarik berkunjung," katanya.
Untuk bisa menikmati perjalanan wisata virtual di dataran tinggi Dieng ini, masyarakat cukup membayar dengan harga terjangkau.
Rp 30 ribu untuk satu orang, Rp 50 ribu untuk 2 orang, dan Rp 100 ribu untuk 5 orang. (Khoirul Muzakki)
• Usulan Pilkada Serentak Ditunda, Gubernur Jateng: Dahulu Sudah Saya Usulkan Secara E-Voting
• Simak Maklumat Kapolri, Berisi Tentang Kepatuhan Protokol Kesehatan Khusus Pilkada 2020
• KPU Belum Berencana Tunda Pilkada, Pemungutan Suara Masih Tetap 9 Desember 2020
• Staf Menteri Agama Sengaja Rahasiakan Tempat Isolasi Fachrul Razi: Biar Bapak Sembuh Total Dulu