Berita Cilacap
Begini Cara Kelompok Konservasi Nagaraja Selamatkan Penyu di Cilacap, Termasuk Gandeng Pertamina
Ada 142 tukik penyu dilepasliarkan di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada Senin (14/9/2020).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Laut sebagai rumah penyu saat ini menjadi kurang nyaman dengan berbagai pencemaran lingkungan seperti sampah.
Belum lagi kondisi pesisir pantai yang semakin terdesak dan terbatas karena banyaknya kegiatan manusia.
Berbagai upaya dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat agar dapat melestarikan penyu dan habitatnya.
• Korban Tenggelam Bertambah Lagi di Pantai Logending Kebumen, Nelayan Asal Nusawungu Cilacap
• Pegawai BNNK Cilacap Positif Corona, Brigjen Pol Benny: Mayoritas Seusai Perjalanan Luar Daerah
• 28 SMP dan 109 SD Bakal Jadi Pilot Project KBM Tatap Muka di Cilacap
• Gunakan Pola Integrated Farming, Pekarangan Warga Desa Mernek Cilacap Hasilkan Rp 2 Juta Tiap Bulan
Satu bentuk pelestarian yang dilakukan adalah menyelamatkan penyu yang mendarat dan bertelur di sepanjang pantai Cilacap sekaligus melepasliarkan kembali ke laut.
Seperti yang dilakukan oleh Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja yang bersinergi bersama dengan corporate social responsibility (CSR) Pertamina.
Termasuk juga di dalamnya ada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Cilacap.
Setidaknya ada 142 tukik penyu dilepasliarkan di Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap pada Senin (14/9/2020).
Pelepasliaran tukik itu sebagai wujud konservasi akan keberadaan penyu yang semakin langka.
Penyu merupakan satu satwa langka, yang menurut, International Union for Conservation of Nature memasukan penyu dalam Red List of Threatened Species.
Atau daftar merah spesies yang terancam.
Penyu juga merupakan satwa dilindungi yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap, Jumawan mengatakan, upaya pelepasliaran tukik merupakan program dari kelompok para pelestari penyu di Cilacap.
"Dari 142 tukik itu, terdiri dari 10 tukik berusia 10 bulan, 20 berusia 2 bulan, dan 112 berusia empat hari," ujar Jumawan kepada Tribunbanyumas.com, Senin (14/9/2020).
Sebagai seorang yang mendedikasikan sebagian kerjanya untuk kelestarian penyu, Jumawan telah mengalami jatuh bangun.
Dirinya merasa prihatin dengan berbagai penemuan telur penyu oleh nelayan yang kadang diperjualbelikan atau dibiarkan begitu saja.
Bahkan yang lebih miris lagi dirinya kerap menemukan bangkai-bangkai penyu dari berbagai jenis di sepanjang pantai pesisir selatan Cilacap.
"Pelan-pelan kami ubah dengan mensosialisasikan kepada nelayan jika menemukan telur penyu wajib melaporkan kepada kami," jelasnya.
Jumawan dibantu oleh 15 orang relawan lainnya biasanya melakukan susur pantai pada malam hari mulai dari pukul 23.00 hingga pukul 02.00.
Jika tidak mendapati penyu mendarat untuk bertelur biasanya dia mendapat laporan dari masyarakat sekitar akan adanya penemuan telur penyu.
Jika ada nelayan yang menemukan maka, telur itu akan dia adopsi yang kemudian akan ditetaskan sendiri.
Butuh waktu 45 hari sejak telur ditemukan untuk dapat menetas.
Sejak satu tahun ini dirinya mengaku sudah menemukan kurang lebih 450 butir telur.
Namun demikian jumlah tersebut tidak semua dapat menetas, karena menurutnya biasanya ada telur yang sudah terkontaminasi air.
Jumawan mengaku menghadapi kendalanya terkait biaya operasional perawatan penyu-penyu tersebut.
Biaya pakannya membutuhkan dana sekira Rp 25 ribu per hari dengan ukuran satu kilogram.
Hal itu juga belum termasuk biaya perawatan airnya yang pengambilan air satu galon itu Rp 5 ribu juga per hari.
Pakan tukik-tukik penyu itu dikatakannya bermacam-macam mulai dari kerang, ikan, udang yang biasanya dicacah.
• Pelaku Usaha Sewa Tenda di Banjarnegara Bikin Kompetenbara, Bersama Atasi Masa Sepi Orderan
• WFH Kembali Diterapkan, TPP ASN Pemkot Semarang Bakal Dipotong Jika Melanggar
• Senin Malam Ini, Aturan Jam Malam Makin Diperketat di Banyumas, Ini Sanksi Buat Pelanggarnya
• Terjaring Razia Masker di Kota Tegal, Somad Pasrah Didenda Rp 100 Ribu
Penyu Mati di Pantai Cilacap
Ketua BKSDA Wilayah Cilacap, Dedi Rusyanto menambahkan, pelestarian penyu adalah bagian dari kegiatan mendukung kestabilan ekosistem.
Dikatakannya jika di alam liar keberadaan penyu sudah terancam oleh predator.
Kabar buruknya, dalam tiga bulan terakhir ini saja ada tambahan 4 ekor bangkai penyu ditemukan di Pantai Cilacap.
"Sejak awal tahun hingga sekarang, total ada 13 ekor."
"Jenisnya beragam ada penyu lekang, hijau, belimbing, ditemukan dalam kondisi sudah menjadi bangkai," katanya.
Pihaknya sudah melibatkan dokter hewan untuk memeriksa bangkai-bangkai penyu tersebut.
Namun demikian, setelah dibedah tidak ada sampah ataupun benda lain yang menjadi penyebab matinya penyu.
Dedi menjelaskan, kondisi penyu-penyu tersebut sudah membusuk ketika sampai di daratan.
Oleh karena itu, penyebab utama penyu mati masih diselidiki.
Apakah karena air laut sudah diambang polusi atau tidak hal itu masih membutuhkan upaya penelitian.
Ada beberapa titik di Cilacap yang diduga menjadi tempat favorit penyu mendarat dan bertelur.
Salah satunya di Pulau Nusakambangan bagian selatan.
Di bagian selatan Pulau Nusakambangan, tepatnya di Pantai Pasir Panjang ditemukan beberapa kolam, atau pantai dasar laut yang berkarang dan ada rumput laut.
Saat surut seperti sebuah kolam, dan menurut infomasi nelayan pada masa-masa tertentu bisa melihat penyu berenang-renang di Pulau Nusakambangan.
Atas dasar keprihatinan itulah, akhirnya Jumawan yang juga merupakan perangkat Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala intensif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
Yakni untuk membantu kelestarian penyu-penyu, salah satunya adalah CSR Pertamina.
Program konservasi penyu ini merupakan bentuk kolaborasi dari unit-unit operasi Pertamina Marketing Operation Region IV.
Yaitu Fuel Terminal Maos, Fuel Terminal Lomanis, dan Integrated Terminal Cilacap.
Kali ini merupakan tahun kedua, dimana tahun lalu, Pertamina juga telah berupaya melepasliarkan puluhan penyu.
"Penyu merupakan spesies satwa yang dilindungi."
"Melalui program CSR Pertamina konservasi penyu ini, kami terus berkomitmen berperan menjaga kelestarian lingkungan."
"Khususnya di wilayah-wilayah operasi kami," ujar Unit Manager Pertamina MOR IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Anna Yudhiastuti.
Pertamina bukan hanya memberikan bantuan fisik, namun bersinergi bersama membangun kesadaran warga dalam menjaga ekosistem dan habitat penyu.
Pertamina bersama Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap terus mengembangkan infrastruktur konservasi.
Seperti membangun fasilitas penetasan telur penyu di pesisir selatan Cilacap.
Selain infrastruktur hal yang akan dikembangkan kemudian adalah mengembangkan konsep Eduwisata.
Seperti di area konservasi untuk meningkatkan kesadaran terkait pelestarian penyu. (Permata Putra Sejati)
• Besok Selasa Tes Swab Pemain PSIS Semarang, Wallace Costa Dipastikan Wajib Ikut
• Tak Lolos Tes Kesehatan, Golkar Legawa Kadernya Gagal di Pilkada Demak, Ini Pengganti Joko Sutanto
• Pemudik Masuk Banyumas Wajib Karantina, Pemkab Sudah Siapkan GOR Satria Purwokerto
• Kisah Didi Khomsa Asal Banjarnegara, Guru Patungan Bantu Biaya Urus Registrasi KIP Kuliah di Unnes