Berita Pendidikan
Kisah Didi Khomsa Asal Banjarnegara, Guru Patungan Bantu Biaya Urus Registrasi KIP Kuliah di Unnes
Saat teman-temannya bisa istirahat dan bersantai bersama keluarga di rumah, Didi masih harus berjuang mencari uang hingga larut malam.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Kisah Didi Khomsa Prasetyana, remaja asal Kabupaten Banjarnegara benar-benar menyentuh jiwa.
Ketika beranjak remaja, ibundanya meninggal dunia, jadilah dia piatu.
Di perantauan, Kalimatan Selatan, Didi tinggal bersama ayahnya, tanpa kasih sayang ibu.
• Jembatan Plipiran Dibangun Tahun Depan, Bupati Banjarnegara: Bakal Jadi Jalur Favorit Menuju Dieng
• Pemancing Libur Enam Bulan, Tunggu Ikan Tumbuh Besar di Sungai Urang Banjarnegara
• Bintik Cipratan Hasilkan Kesan Artistik di Kain, Ini Batik Penyandang Disabilitas di Banjarnegara
Hingga menginjak SMA, ia memutuskan pulang ke Jawa, di Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara.
Dia untuk melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Sigaluh.
Sementara sang ayah, memilih bertahan di Kalimantan Selatan untuk bekerja.
Didi harus putar otak agar bisa mandiri tanpa bergantung kiriman orangtua.
Anak itu tak malu berjualan angkringan demi mencukupi kebutuhan harian.
Saat teman-temannya bisa istirahat dan bersantai bersama keluarga di rumah, Didi masih harus berjuang mencari uang hingga larut malam.
Perjuangannya untuk memperbaiki masa depan tak sia-sia.
Keberuntungan akhirnya berpihak padanya.
Cita-citanya untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi tercapai.
Kini, Didi mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk kuliah di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Didi pun bersyukur karena ia berhasil meniti jalan untuk menjadi guru.
“Awalnya memang agak ribet dan saya sempat pesimis."