Berita Jawa Tengah
Terdampak Pandemi, Seribu Paket Sembako Dibagi ke Penyandang Disabilitas di Wonosobo
seperti halnya masyarakat normal, penyandang disabilitas pun merasakan dampak pandemi Covid-19 hingga terpuruk perekonomiannya di Wonosobo.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua lapisan masyarakat, tak kecuali kalangan disabilitas.
Bantuan sosial bukan hanya menyasar ke masyarakat miskin.
Kaum difabel pun turut mendapatkan perhatian dari pemerintah.
• Sebulan Terakhir Meningkat, Kasus Positif Covid-19 di Wonosobo
• Ini Masker Khusus Siswa Tuna Rungu di Wonosobo, Sengaja Transparan Biar Tetap Mudah Berkomunikasi
• Jalankan Program MakGiz, Yayasan JBB Bantu Asupan Gizi Penghafal Quran di Banjarnegara
• Mobil Water Cannon Sambangi Desa Kali Putih, Polresta Banyumas Lakukan Hal Ini
Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa Kabupaten Wonosobo, Retno Eko Safariati mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan 1.000 paket sembako ke para penyandang disabilitas.
Retno mengatakan, bantuan sembako untuk kaum difabel itu senilai Rp 200 ribu.
Paket itu berisi berbagai bahan pokok seperti beras, kentang, dan telur.
Selain itu, khusus penyandang disabilitas intelektual di Wonosobo juga menerima bansos sembako dari refocusing anggaran Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini sejumlah 133 paket sembako.
"Juga ada bansos sembako dari Kemensos untuk disabilitas 174 paket," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/9/2020).
Retno mengatakan, seperti halnya masyarakat normal, penyandang disabilitas pun merasakan dampak pandemi Covid-19 hingga terpuruk perekonomiannya.
Jika masyarakat normal kesulitan bekerja atau berwirausaha di masa pandemi, kaum difabel tentunya lebih susah lagi.
Karenanya wajar mereka mendapatkan perhatian lebih.
Retno mengatakan, sebagian kaum difabel di Wonosobo telah mandiri secara ekonomi.
Tetapi kebanyakan mereka memiliki usaha sendiri untuk menunjang perekonomiannya.
"Tapi kan karena pandemi, usaha mereka juga terganggu," katanya.
Secara keseluruhan, Pemkab Wonosobo telah menyalurkan bantuan sosial untuk program jaring pengaman sosial kepada 18.848 Kepala Keluarga (KK) terdampak pandemi Covid-19.
Bantuan dalam bentuk sembako itu senilai Rp 200 ribu setiap bulan selama tiga bulan.
Termasuk di dalam angka itu adalah bantuan untuk kalangan disabitas sekira 1.000 paket.
Bansos periode pertama, menurut dia, telah selesai dibagikan.
Pemkab Wonosobo, kata dia, berencana akan membagikan bansos kembali dengan jumlah yang sama pada periode kedua selama tiga bulan.
Ini mengingat pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonosobo belum berakhir dan dampaknya masih dirasakan masyarakat.
"Rencananya begitu, nanti ada penyaluran periode kedua," katanya. (Khoirul Muzakki)
• Delapan ASN Pemkab Cilacap Positif Corona, Saat Ini Masih Jalani Isolasi Mandiri
• Penyaluran Bantuan UMKM Dibagi Lima Tahap di Banyumas, Penerima Manfaat Cuma Dapat Sekali
• HPN Kabupaten Semarang, BP Jamsostek Ungaran Bagi-bagi Voucher Rp 1 Juta
• Ini Catatan IKP Hasil Pantau Tiga Kiper PSIS Semarang: Butuh Waktu Kembalikan Posisi Top Level