Berita Banjarnegara
Jalankan Program MakGiz, Yayasan JBB Bantu Asupan Gizi Penghafal Quran di Banjarnegara
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Mumtaza, Ustadz Afit Juliat Nurcholis senang atas bantuan kebutuhan pokok dari Yayasan JBB Banjarnegara.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pandemi Covid-19 membuat harga berbagai kebutuhan pokok naik.
Padahal di saat yang sama, perekonomian masyarakat memasuki masa sulit.
Di antara yang terimbas dari pandemi Covid-19, adalah pondok pesantren (ponpes).
• Budidaya Kacang Jepang di Banjarnegara, Masa Tanam Hingga Panen Cuma 70 Hari
• Dinilai Masih Kurang Efektif, Bupati Banjarnegara Minta Evaluasi Pembelajaran Daring
• Tim Sarsipol Banjarnegara Ciptakan Helm Gatotkaca Thermal, Alat Cek Suhu Tubuh Tanpa Harus Mendekat
• Saluran Irigasi Singomerto Banjarnegara Dibuka Lagi, Tak Lagi Mengering Tapi Muncul Tumpukan Sampah
Padahal, mereka yang tengah menimba ilmu agama itu juga butuh asupan gizi yang cukup untuk mendukung pendidikannya.
Perhatian terhadap gizi santri datang dari Yayasan Jumat Barokah Banjarnegara (JBB) melalui program MakGiz (Makanan Bergizi).
Di antara pesantren yang menjadi target program komunitas itu adalah Ponpes Tahfidzul Quran Mumtaza di Dusun Prapas, Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara.
Dipimpin pembina Yayasan JBB, Turiman, mereka memberikan bantuan aneka kebutuhan pokok.
Mulai berbentuk telur, minyak, mie instan, beras, hingga sayuran semisal kentang, wortel, kubis dan tomat.
"Di tengah pandemi ini, mereka seperti diisolasi secara mandiri."
"Dengan harga-harga kebutuhan pokok yang tinggi, pasokan makanan bergizi menjadi sangat dibutuhkan," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (4/9/2020).
Turiman mengatakan, aktivitas menghafal Alquran bukan perkara yang enteng.
Karenanya, pihaknya tergugah untuk membantu kecukupan gizi para penghafal Alquran melalui program ini.
Dia mengatakan, program ini sudah digulirkan beberapa kali pada ponpes yang berbeda.
Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran Mumtaza, Ustadz Afit Juliat Nurcholis senang atas bantuan tersebut.
Dia meyakini pendidikan ponpes akan berkembang atas dukungan masyarakat.