Berita Banjarnegara
Saluran Irigasi Singomerto Banjarnegara Dibuka Lagi, Tak Lagi Mengering Tapi Muncul Tumpukan Sampah
Setelah warga berkeluh kesah karena kekeringan, pemerintah pun akhirnya membuka pintu irigasi Singomerto Banjarnegara demi kepentingan masyarakat.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Masyarakat di sekitar aliran irigasi Singomerto Kabupaten Banjarnegara akhirnya bernapas lega.
Setelah sembilan hari dikeringkan, pada Minggu (30/8/2020), akhirnya pintu irigasi dibuka kembali.
Saluran yang tadinya kering pun kembali terbasahi air.
Suara riak air di saluran irigasi membuat warga kembali tersenyum.
• Satu Petugas Sensus Mendata Penduduk di 10 RT, BPS Banjarnegara: Mereka Kerja Hingga 30 September
• Warga Bisa Bersedekah Benih Tanaman Keras, Silakan ke Rumah Persemaian Banjarnegara
• Lagi, 58 Warga Banjarnegara Terjaring Operasi Masker, Didata dan Dikenai Sanksi Ringan
• Warga Bawang Banjarnegara Menjerit, Dampak Pengeringan Irigasi Singomerto, Sudah Sembilan Hari
Wajar saja, irigasi Singomerto adalah sumber air penting bagi warga di banyak desa.
Air irigasi bukan hanya dimanfaatkan untuk membasahi lahan pertanian.
Alirannya juga dipakai untuk mengairi kolam ikan.
Baik kolam maupun lahan pertanian, sama-sama menjadi sumber matapencaharian warga.
Jika kegiatannya terganggu, kehidupan warga pun terguncang.
Lebih-lebih, irigasi juga disebut memengaruhi kondisi sumber air bersih warga, baik sumur atau Pamsimas.
Benar saja, setelah sembilan hari irigasi dikeringkan, warga menjerit karena kekeringan.
"Alhamdulillah sudah mengalir," kata Prapti, warga Desa Masaran, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara itu kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (2/9/2020).
Prapti bersyukur kini kehidupan warga kembali normal.
Kolam-kolam ikan kembali teraliri air, lahan pertanian kembali basah.
Warga kembali bersemangat untuk berusaha.