Berita Banjarnegara
Saluran Irigasi Singomerto Banjarnegara Dibuka Lagi, Tak Lagi Mengering Tapi Muncul Tumpukan Sampah
Setelah warga berkeluh kesah karena kekeringan, pemerintah pun akhirnya membuka pintu irigasi Singomerto Banjarnegara demi kepentingan masyarakat.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: deni setiawan
"Aturan di sungai jangan sampai buang sampah sembarangan," katanya.

• Dipicu Sakit Hati, Wanita Ini Bakar Rumah Mertua, Kapolres Semarang: Dilakukan Tidak Cuma Sekali
• Pengadilan Cek Lokasi Perkara, PT KAI Digugat Warga, Gusur Toko Jalan Kolonel Sudiarto Kota Tegal
• Polisi Masih Mencari Pemilik Kendaraan, Tossa Pengangkut BBM Terbakar di Jalan Dr Cipto Semarang
Pengeringan Bikin Warga Menjerit
Sebelumnya telah diberitakan Tribunbanyumas.com, dampak pengeringan saluran irigasi Singomerto Kabupaten Banjarnegara dirasakan sebagian warga.
Di media sosial, warganet beramai-ramai mengeluhkan kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat itu.
Masalahnya, menurut Prapti, warga Desa Masaran, Kecamatan Bawang, jadwal pengeringan irigasi kali ini terlalu panjang.
Sampai saat ini, genap sudah sembilan hari irigasi dikeringkan oleh pihak terkait.
Saluran irigasi yang mulanya teraliri air mendadak kering kerontang.
"Mungkin bagi mereka yang tinggal di daerah mudah air tidak begitu berpengaruh."
"Tapi bagi kami, selain lahan pertanian kering, kolam ikan dan mata air bersih yang biasa kami gunakan untuk minum."
"Termasuk juga memasak juga mandi sudah mulai mengering," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Sabtu (29/8/2020).
Pengeringan irigasi Singomerto yang dianggap terlalu lama ini tentu jadi soal.
Pasalnya, aliran dari Sungai Serayu itu dimanfaatkan masyarakat untuk banyak kepentingan.
Selain untuk mengaliri lahan pertanian, aliran irigasi juga dipakai warga untuk mengairi kolam ikan.
Karena irigasi kering, otomatis warga tidak bisa memanfaatkannya untuk mengairi kolam.
Alhasil, kolam-kolam ikan milik warga pun kering.