Berita Purbalingga

Cecep Kembali Ingatkan Kebakaran Hutan Kaki Gunung Slamet Tahun Lalu, Dominan Akibat Ulah Manusia

Penyebab terjadinya kebakaran hutan dominan seperti membakar lahan untuk pertanian, pendaki yang membuat api unggun, dan puntung rokok.

TRIBUN BANYUMAS/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Penandatanganan keputusan bersama pengamanan dan pengendalian Karhutla Kabupaten Purbalingga, di Aula Mapolres Purbalingga, Selasa (25/8/2020). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Ulah manusia cenderung menjadi pemicu terjadinya kebakaran sejumlah titik di Kabupaten Purbalingga.

Hal ini diamini sebagian stakeholder (pemangku kepentingan) yang hadir pada Rakor Pengamanan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Musim Kemarau di Aula Polres Purbalingga, Selasa (25/8/2020).

Kepala Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur, Cecep Hermawan mengatakan, pada 2019 terjadi kebakaran besar di daerah kaki Gunung Slamet.

Tepatnya di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.

"Penyebab kebakaran lebih pada ulah manusianya."

"Kalau karena alam jarang terjadi," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (25/8/2020).

Satu Perangkat Kelurahan Kembaran Kulon di Purbalingga Terpapar Corona, Layanan Publik Tetap Jalan

Bupati Purbalingga Sambangi Rumah Sampi Sanwireja, Istri Pejuang Kemerdekaan Beri Wejangan Ini

Menaker Minta BLK Komunitas Bisa Dekati Perusahaan di Purbalingga, Kaitan Penyiapan Tenaga Kerja

Mengenang Oey Kim Tjin, Warga Cilacap Pembawa Dokumen Negara saat Ibukota Boyongan ke Yogyakarta

Cecep mengatakan, penyebab terjadinya kebakaran seperti membakar lahan untuk pertanian, pendaki yang membuat api unggun, dan puntung rokok.

Oleh sebab itu pihaknya mengutamakan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Karenanya kami lakukan antisipasi melalui sosialisasi kepada mereka-mereka yang melakukan hal-hal berpotensi kebakaran," ujar dia.

Menurut dia, tahun lalu total area hutan yang terbakar seluas 20 hingga 30 hektare.

Awal kebakaran terjadi pada Agustus 2019.

"Kebetulan tahun lalu kemarau panjang."

"Kebakaran terjadi pada kisaran Agustus seperti saat ini," tuturnya.

Dia mengatakan, untuk tahun ini belum terjadi kebakaran.

Hal tersebut dikarenakan saat ini masih sering terjadi hujan.

"Kami akan lakukan sosialisasi beberapa tempat."

"Kami juga sudah menyiapkan alat-alat pemadam kebakaran," tukasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Satpol PP Kabupaten Purbalingga, Suroto mengatakan, kebakaran di beberapa daerah terjadi peningkatan.

Faktor penyebab kebakaran adalah kelalaian manusia.

"Faktor kebakaran yang terjadi di daerah perkotaan adalah kelalaian meninggalkan tungku," ujarnya.

Suroto mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan tidak ceroboh ketika menggunakan api.

Dirinya menekankan agar masyarakat memastikan kembali saat meninggal tungku dalam kondisi api padam.

"Membakar sampah juga harus hati-hati."

"Karena di situ berpeluang membakar sampah lain yang dapat membesarkan api," jelasnya.

Menurut dia, baru-baru kebakaran terjadi Purbalingga Kota, dan Karangmoncol.

Selain kebakaran terjadi daerah yang memiliki lahan perkebunan.

65 Perwakilan Desa dan Kelurahan di Banjarnegara Dilatih Pertegas Batas Wilayah, Ini Tujuannya

Musim Kemarau Tahun Ini Truk Tangki Penyuplai Air Bersih Masih Nganggur di Kantor BPBD Banjarnegara

9 Pejabat Eks Nonjob Pemkot Tegal Wajib Kembalikan Uang Selisih TPP, Paling Lambat 3 September

Tiga Daerah Ini Diproyeksikan Bisa Mengawali Pembelajaran Tatap Muka di Jateng

"Biasanya orang-orang membakar sampah di situ (kebun) yang menyebabkan merembet ke daun-daun," tutur dia.

Dikatakannya, kesulitan yang saat ini dialami Dinas Pemadam Kebakaran adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya kebakaran.

Rata-rata masyarakat banyak menganggap remeh dalam menggunakan api.

"Kesulitan lainnya armada kami terbatas dengan jangkauan yang luas dan sumber air yang tidak merata di seluruh wilayah," ujar dia.

Saat ini, kata dia, mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang dimiliki berjumlah tujuh unit.

Terdiri dari enam unit di antaranya bertangki, dan satu unit tidak bertangki.

Saat kejadian kebakaran keenam mobil Damkar bertangki tersebut dikerahkan.

"Kami juga dibantu dari Damkar Kabupaten tetangga, BPBD, mobil tangki PDAM, dan mobil PMI," jelasnya.

Ia menuturkan saat ini sedang menyusun wilayah pemadam kebakaran.

Pihaknya akan menetapkan minimal 7 pos pemadam kebakaran.

"Karena sarana dan prasarana (Sarpras) mahal dimana pengadaan satu mobil Damkar Rp 3,5 miliar maka pengadaan akan dilakukan secara bertahap," pungkasnya.

Sementara itu Kapolres Purbalingga, AKBP Muchammad Syafi Maulla mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan atensi Presiden Joko Widodo.

Dimana harus ditindaklanjuti hingga ke tingkat daerah.

Hal ini harus ada koordinasi di masing-masing instansi agar setiap permasalahan bisa teratasi.

"Adanya rakor ini bagaimana kita akan melaksanakan pencegahan dan penanggulangan."

"Oleh sebab itu perlu adanya koordinasi," ujar dia.

Menurutnya, Karhutla bukan hanya tanggung jawab dari Dinas Kehutanan.

Oleh sebab itu perlu dilakukan pencegahan.

"Hal terbaik yang kami inginkan."

"Tapi hal-hal lain harus juga disiapkan."

"Jadi wujudkan melalui rakor."

"Apabila terjadi sesuatu kita sudah mengerti bagaimana cara bertindaknya," tuturnya.

AKBP Syafi mengatakan melalui rakor tersebut dapat dilakuan koordinasi antar intansi.

Masing-masing instansi bisa melaksanakan tugas secara efektif.

"Mulai dari pencegahan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat di wilayah hutan agar tidak melakukan yang menyebabkan kebakaran."

"Kemudian di tempat wisata kita bisa memberikan imbauan," jelasnya.

Dia menuturkan, penyebab kebakaran hutan bisa dikarenakan faktor alam dan manusia.

Oleh sebab itu dibahas bersama dalam hal pencegahan.

"Selain itu membahas bagaimana cara menanggulangi, dan memadamkan," tandanya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Tim PSIS Semarang Jalani Tes Swab, Besok Rabu Pagi di Balai Kota Semarang

Sanksi Warga Tak Gunakan Masker Masih Ringan di Banjarnegara, Satpol PP: Masih Tahap Edukasi

Saya Peringatkan Tidak Peduli Siapapun, Sikap Gubernur Ganjar Bila Ada Pejabat Tak Gunakan Masker

Hari Ini Bertambah Dua, Total Menjadi Lima Orang, Anggota DPRD Banyumas Positif Corona

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved