Berita Wonosobo

Pendakian Gunung Prau Via Patakbanteng Dibuka, 100-an Pendaki Muncak Per Hari

Pembukaan jalur pendakian Gunung Prau dalam beberapa pekan terakhir membuat ekonomi masyarakat di sekitar basecamp kembali bergeliat.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: rika irawati
Kompas.com
Panorama di salah satu puncak Gunung Prau(Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Pembukaan jalur pendakian Gunung Prau dalam beberapa pekan terakhir membuat ekonomi masyarakat di sekitar basecamp kembali bergeliat.

Pengelola basecamp Gunung Prau via Patakbanteng, Kejajar, Wonosobo, Misyadi mengatakan, aktivitas pendakian Gunung Prau membuat warga kembali membuka lapak dagangan mereka.

"Pedagang di sekitar basecamp kembali membuka warung mereka," katanya, Kamis (20/8/2020).

Menurut Misyadi, rata-rata, setiap hari, ada 100 pendaki yang muncak ke Gunung Prau via basecamp Patakbanteng.

Ajak Warga Kembali Belanja ke Pasar Wage, Pedagang Gelar Karnaval Keliling Pasar

Lewat Semarang, Truk Pengangkut Pesawat N250 Gatot Kaca Sempat Nyangkut di Gerbang Tol Banyumanik

Jangan Sepelekan, Kelelahan dan Sering Kencing Bisa Jadi Gejala Meningkatnya Gula Darah

Puncak keramaian pendakian terjadi pada 16 Agustus 2020 lalu, atau sehari sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Ke-75 RI.

Saat itu, terdapat 1700 pendaki, naik ke puncak Prau via basecamp Patakbanteng.

Angka ini sebenarnya hanya separuhnya dibanding pada momentum sama, tahun lalu.

Seperti biasanya, saat momen HUT RI, pendaki menggelar upacara peringatan kemerdekaan di puncak Prau.

Tahun ini, kegiatan tersebut lebih sederhana dengan memerhatikan protokol kesehatan lantaran wabah corona.

"Pendaki, rata-rata berasal dari lokalan, sedikit yang dari Jabodetabek. Kalau tahun-tahun lalu, banyak dari Jabodetabek," imbuh Misyadi.

Sementara, jumlah pendaki di malam 1 1 Muharram (Suro) disebutnya normal, masih berkisar seratusan orang.

Tidak ada peningkatan jumlah pendaki secara signifikan. Ia pun menyebut, tidak ada ritual malam tirakatan di puncak Prau, sebagaimana di beberapa gunung lain.

Bawaslu Temukan 132 Rumah Belum Didatangi Petugas Pemutakhiran Data Pemilih

Kepergok Congkel Jendela SD dan Gasak Timbangan Posyandu di Banyumas, Pria Ini Ditangkap Warga

Peletakan Batu Pertama Dilakukan, RS JIH Segera Hadir di Purwokerto

Lantaran masih di masa pandemi Covid-19, Misyadi mengatakan, pihaknya menerapkan protokol khusus yang harus patuhi pendaki.

Di antaranya, pendaki harus membawa surat keterangan sehat dari daerah asal.

Sebelum naik gunung, suhu tubuh mereka juga dicek di basecamp pendakian. Setiap pendaki juga wajib membawa hand sanitizer.

Selain itu, tenda untuk kemping juga harus diisi separuh dari kapasitas normal.

"Ada petugas yang mengingatkan menggunakan megaphone agar pendaki melaksanakan protokol kesehatan," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved