Berita Ekonomi Bisnis
Nasib Industri Bulu Mata di Purbalingga, Order Menurun Hingga 50 Persen Selama Masa Pandemi
Dari hasil kunjungan Bupati Purbalingga, beberapa perusahaan mengakui saat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap permintaan atau order.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: deni setiawan
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga melakukan monitoring dan evaluasi terhadal sejumlah perusahaan.
Kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
Monitoring itu bertujuan untuk mengetahui sejauhmana dampak Covid-19 terhadap perusahaan di Kabupaten Purbalingga.
• Paslon Pilkada Kabupaten Purbalingga Dilarang Branding Stiker di Angkot, Ini Aturan Resminya
• Dindikbud Purbalingga Dituding Lambat Tanggapi Keluhan Sistem Belajar Daring, Begini Tanggapannya
• Bupati Kembali Ingatkan Pengalaman Pahit Soal Korupsi di Purbalingga, Inspektorat Bentuk Tim Khusus
Beberapa perusahaan yang dikunjungi seperti industri bulu mata palsu PT Mahkota Tri Angjaya, PT Sinar Cendana Abadi, PT Hyupsung.
Lalu industri rambut palsu PT Sung Chang, dan industri pengolahan kayu PT Karya Bhakti Manunggal.
Hasil kunjungannya, Bupati akrab disapa Tiwi itu menyatakan, perusahaan tersebut telah menerapkan protokol kesehatan.
“Alhamdulillah seluruh pabrik sudah menerapkan protokol kesehatan."
"Seluruh karyawan menggunakan masker, menyediakan fasilitas cuci tangan."
"Lalu saling jaga jarak, dan melakukan pengukuran suhu secara rutin,” ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Rabu (12/8/2020).
Menurutnya, dari hasil kunjungannya beberapa perusahaan mengakui saat pandemi Covid-19 ini memberikan dampak terhadap permintaan atau order.
Bahkan hampir seluruh perusahaan bulu mata dan rambut palsu ini mengalami penurunan order 30 sampai 50 persen.
“Mudah-mudahan situasi Covid-19 bisa segera stabil di seluruh dunia."
"Hal ini dampak terhadap perusahaan-perusahaan di Purbalingga."
"Semoga ke depan segera stabil dan kembali sedia kala,” jelasnya.
• Sekda Tunjuk Empat OPD, Pilot Project Tertib Administrasi Kepegawaian dan Keuangan di Banjarnegara
• Hetty Andika Perkasa: Saya Rutin Minum Tolak Angin Sebelum Tidur
Dia mengatakan, berdasarkan pantauan di masing-masing perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda dalam menyikapi dampak penurunan order tersebut.
Sebagian ada yang terus mempertahankan agar tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan.
Ada juga beberapa karyawan yang terpaksa dirumahkan.
Sementara itu, Vice President Director PT Hyupsung, Son Hyung menuturkan, penerapan protokol kesehatan mutlak diterapkan di perusahaannya.
Bahkan dilakukan penyekatan menggunakan menggunakan mika pada meja kerja antar karyawan yang berhadapan.
Hal ini diharapkan pencegahan penularan Covid-19 lebih maksimal.
“Sekarang saya terus untuk menerapkan aturan protokol kesehatan yang ada,” tuturnya.
Dia berkata, kondisi order perusahaannya sedang susah.
Tidak sebaik saat kondisi normal sebelum pandemi.
Namun perlahan order sudah mulai bertambah dibanding saat-saat awal pandemi.
“Penurunan order sampai dengan 50 lebih, terutama order dari Amerika."
"Mungkin jika uji coba vaksin Covid-19 di Amerika berjalan efektif nanti bisa kembali pulih,” tukasnya. (Rahdyan Trijoko Pamungkas)
• Dua Hari Mulai Besok Kamis, Kantor Setda Kendal Tidak Buka Layanan Tatap Muka
• Tunggakan 49 Pedagang Blok A Pasar Pagi Kota Tegal Masih Rp 1,5 Miliar
• Candi Setyaki Dipugar, Saat Ini Sudah 30 Persen, Lokasinya di Kompleks Candi Arjuna Dieng
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/perusahaan-terdampak-pandemi-purbalingga-2.jpg)