Berita Kudus
Semangat Difabel Berjualan Bendera, Meski Pernah Kena Tipu Pembelinya
Di tengah keterbatasannya sebagai penyandang disabilitas, tak menyurutkan semangat Devi Arisandi (31) untuk mengais rezeki di Kota Kretek.
"Saya tunggu orang itu nggak pernah kembali. Saya kena tipu Rp 50 ribu sama orang yang mau membeli bendera," ujar warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kejadian itu tak pernah membuatnya kapok berjualan bendera menjelang Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus.
Apalagi hasil berjualan bendera itu tidak sedikit, dalam sekali musim dia bisa mendapatkan uang hingga Rp 10 juta.
"Pernah saya berlima sama teman itu dikumpulkan hasilnya sampai Rp 50 juta. Itu sekitar lima tahun lalu," ujar pria yang sudah menyandang disabilitas sejak lahir.
Namun, kondisi penjualan bendera tidak selalu mulus terutama saat banyak penjual bendera musiman.
Apalagi pada saat pandemi ini, banyak masyarakat yang menunda untuk membeli bendera atau umbul-umbul merah putih.
Lima hari pertama berjualan bendera, dia mengaku tidak bisa menjual barang satu kali pun.
"Baru tahun ini saya merasakan lima hari berjualan tidak ada yang beli. Padahal biasanya hari pertama buka sudah ada yang beli," jelasnya.
Harga bendera yang dijual juga tidak mengalami peningkatan, masih sama banderolnya dengan tahun lalu.
Menurutnya, harga bendera hampir tidak mengalami kenaikan setiap tahunnya.
"Harganya mulai dari Rp 20 ribu sampai Rp 300 ribu tergantung ukuran bendera dan umbul-umbulnya," jelas dia.
Penjualan yang paling banyak pada tahun ini didominasi bendera. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang didominasi umbul-umbul merah putih.
• Pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking, Jalani Pemeriksaan Perdana sebagai Tersangka
• Isu Mahar Partai Nasdem di Pilkada Kabupaten Semarang, Ali Mansyur Bakal Ambil Langkah Hukum
• Hendi Minta Warga Tidak Gelar Lomba 17an untuk Cegah Covid-19
Jika tahun sebelumnya bisa menjual hingga dua kodi per hari. Saat ini bisa menjual satu kodi per hari saja dinilai sudah bagus.
"Ini bendera paling laku, ini sudah habis stoknya. Tersisa umbul-umbul saja," ujar dia.
Rencananya, dia akan berjualan hanya sampai tanggal 14 Agustus 2020 dengan harapan seluruh jualannya ludes.
Sehingga dia tidak perlu lagi membawa bendera-bendera tersebut ke Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
"Harapannya ini jualannya habis semua," ujarnya. (raf)