Berita Banjarnegara
Kisah Bocah Difabel yang Jago Melukis di Banjarnegara, Berkarya di Atas Tempat Tidur
Fauzan melukis tokoh wayang yang tidak lazim digambar anak sebayanya. Di samping tingkat kerumitan yang tinggi, dunia pewayangan kurang populer
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Di atas ranjang yang spreinya sudah kusam, Ahmad Fauzan (8), warga RT 1 RW 7 Dusun Krajan Desa Brengkok Kecamatan Susukan duduk bersandar guling.
Di depannya, ia memangku bantal untuk sandaran tangan.
Bantal empuk itu sekaligus jadi alas untuk seperangkat alat menggambar.
Ia hanya butuh kertas putih, pensil dan setip pasangannya.
• Sistem Penyaluran Bantuan untuk Karyawan Bergaji Diminta Mencontoh Jaringan Pengaman Sosial
• Ganjar Menilai Kota Tegal Masih Minim Swab Test
• Hasil Tes Swab Massal di Kota Tegal, Ada 28 Orang Suspek Positif Covid-19
• Unnes Nilai Mahasiswanya Kritis tapi Tidak Proporsional, soal Adukan Menteri Nadiem ke Komnas HAM
Fauzan menciptakan kenyamanannya sendiri untuk melukis di dalam kamar.
Di situ, ia mulai berselancar di lautan imajinasi.
Bukan panorama alam yang ia lukis seperti gaya lukisan anak pada umumnya.
Fauzan melukis tokoh wayang yang tidak lazim digambar anak sebayanya.
Di samping tingkat kerumitan yang tinggi, dunia pewayangan kurang populer bagi anak masa kini.
Tapi Fauzan mampu melakukannya. Ia lincah menggerakkan jemarinya yang mungil untuk melukis tokoh wayang.
Matanya tajam mengarah ujung pensil yang lancip.
Keheningan kamar membuatnya lebih berkonsentrasi. Setelah ratusan kali pensilnya menari, ia berhasil menghidupkan tokoh wayang Hanoman di lembaran kertas putih.
"Anak itu punya bakat melukis, terutama wayang,"kata Ketua The Plegia Banjarnegara Nugroho Purbohandoyo (7/8)
Fauzan sangat menikmati hobinya itu. Saat fokus melukis, ia seperti lupa akan perjalanan hidupnya yang perih.
Melupakan derita sepertinya cukup mudah baginya, semudah ia menyelipkan kedua kaki yang lumpuh di balik bantal.