Berita Banjarnegara

Misteri Hilangnya Candi di Gunung Sipandu Dieng

Misteri situs diduga Ondo Budho di bukit Sipandu Dieng masih belum terpecahkan. Setelah diketahui keberadaannya, situs itu sempat diteliti.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Situs diduga Ondo Budho di gunung Sipandu Dieng 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Misteri situs diduga Ondo Budho di bukit Sipandu Dieng masih belum terpecahkan.

Setelah diketahui keberadaannya, situs itu sempat diteliti oleh arkeolog Aryadi Darwanto.

Bangunan yang tersusun dari batu-batu balok sepanjang sekitar 40 cm itu mulanya hanya terlihat sepanjang sekitar 10 meteran.

Tetapi setelah tanah terusannya digali, susunan batu itu ternyata masih menyambung dan belum diketahui sampai mana ujungnya lantaran terkubur tanah.

Oknum Ngaku Wartawan Peras Kades di Banyumas, PWI: Segera Laporkan Saja ke Polisi

Seniman Se-Jateng Terdampak Pandemi Minta Izin Pentas, Ganjar Pranowo Tawarkan Akun Youtubenya

Laporan Bank Indonesia: Deflasi Purwokerto dan Cilacap Terendah di Jawa Tengah

Guru Besar UGM Prof Dr Cornelis Lay Meninggal, Pengagum Berat Soekarno

Aryadi kemudian menggali sedikit tanah di sisi struktur batu yang ditemukan.

Ternyata, anak tangga untuk menyimpulkan situs itu sebagai Ondo Budho juga belum ditemukan.

Ia justru menemukan batu berbentuk lempeng atau persegi yang memiliki permukaan halus.

Tetapi bagian bawahnya yang menempel tanah tidak rata alias kasar.

Ia menyangsikan jika batu itu anak tangga karena ukurannya terlalu lebar untuk pijakan kaki orang dewasa.

Aryadi justru menduga itu bagian dari bangunan tangga yang sengaha dibuat tanpa anak tangga, atau model perosotan.

Fungsinya, tangga ini bukan untuk lalu lalang pejalan kaki, melainkan akses gerobak pengangkut barang.

"Sumber dari Belanda menyebut, ada dua jenis Ondo Budho, yakni yang memiliki anak tangga dan yang tidak memiliki anak tangga," katanya.

Temuan ini pun sepertinya memiliki benang merah dengan mitos yang berkembang di masyarakat setempat di Dusun Bitingan Desa Kepakisan Kecamatan Batur selama ini.

Fauzi, warga Dusun Bitingan Desa Kepakisan mengatakan, jauh sebelum masyarakat luar heboh soal temuan ini, warga setempat sudah mengetahui ada banyak benda purbakala yang berserak di gunung Sipandu.

Susunan batu memanjang yang diduga situs Ondo Budho itu pun sudah diketahui keberadaannya oleh warga sejak lama.

Hanya, warga tidak mengetahui nama bangunan itu berikut nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.

Alhasil, oleh warga, benda purbakala itu dibiarkan begitu saja.

"Itu sudah lama, cuma warga gak tahu itu bangunan apa,"katanya

Di gunung Sipandu, memang ditemukan banyak batu kuno berserak di lahan pertanian warga maupun di sejumlah titik di jalur pendakian menuju puncak.

Dilihat dari karakternya, batu-batu yang sebagian sudah patah itu mirip dengan material situs diduga Ondo Budho di tempat terpisah di gunung itu.

Warga, kata dia, bahkan pernah menemukan bangunan candi di gunung tersebut.

Warga setempat sempat mencoba menggalinya secara manual namun gagal karena tingkat kesulitannya.

Sayang, belakangan, saat warga mencarinya lagi, candi itu tidak ditemukan.

Berkali-kali Beraksi, Komplotan Pembobol Toko Diringkus Polsek Tembalang Semarang

Yatna Juga Terdampak Pandemi di Tegal, Penjualan Bendera Menurun Drastis Jelang HUT RI

Kabar Baik, Pemerintah Berencana Beri Bantuan Tunai Rp 600 Ribu ke Pegawai Swasta. Ini Kriterianya

Update Virus Corona 5 Agustus 2020, Bertambah 1.815 Kasus Baru Dalam Satu Hari

Ia menduga, candi itu masih ada hanya lokasinya yang belum diketahui.

Bisa juga, keberadaannya sulit ditemukan karena sudah tertutup semak dan rerumputan.

"Dulu ditemukan candi, sebagian terkubur, sempat mau digali tapi tidak bisa,"katanya

Gunung Sipandu punya arti tersendiri bagi warga. Nama Sipandu konon diambil dari tokoh pewayangan Pandu Dewanata, ayah dari para Pandawa.

Nama para Pandawa pun diabadikan menjadi nama candi di komplek candi Arjuna Dieng. (Aqy)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved